Bali United
Jaga Organisasi Tim! Teco Selalu Ajarkan Bali United Tetap Tenang dan Tidak Panik Saat Kebobolan
Menurut dia, saat kebobolan, pemain tak boleh kehilangan organisasi tim. Justru sebaliknya, harus konsentrasi bermain dan kerja lebih keras
Penulis: Marianus Seran | Editor: Irma Budiarti
Teco bisa mempersembahkan empat kemenangan lagi dalam delapan laga sisa ini.
Pelatih asal Brasil ini, membagi tips kepada Tribun Bali, mengapa dirinya bisa menjinakkan Serdadu Tridatu (semua pemain), dan menjaga atmosfer tim tetap kondusif hingga saat ini.
Teco mengatakan Persebaya Surabaya menjadi awal karier dirinya hingga bisa sukses di Persija Jakarta, dan jelang sukses bersama Bali United.
"Pertama, kami punya metodologi dari Brasil, sejak saya di Persebaya Surabaya sebagai asisten pelatih, saya banyak belajar terkait Liga I Indonesia. Dari kultur sepak bola Indonesia, saat itu juga saya banyak belajar bahasa Indonesia," tegas Teco kepada Tribun Bali, Jumat (15/11/2019) sore.
Saat itu, Teco mengakui bersama Persebaya Surabaya berhasil juara Liga I Indonesia 2004.
Setelah ini, Teco akan kembali mengukir prestasi di Liga I Indonesia.
Setahun lalu ia berhasil membawa Persija Jakarta juara Liga I Indonesia, dan sekarang menuju juara Liga I Indonesia 2019 bersama Bali United.
"Saat paham dan bisa berbahasa Indonesia, semua ini yang membuat saya mudah saat menjadi pelatih kepala Persija Jakarta, juga Bali United. Banyak belajar dari Persebaya Surabaya," tegas Teco.
Menurut dia, tekanan saat melatih (pelatih fisik) tim besar, seperti Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan beberapa tim di Thailand, membuat dirinya paham dalam menghadapi setiap tekanan di tim secara teknis, manajemen, dan fans.
"Melatih tim seperti ini dengan tekanan yang begitu keras, dulu bermain di Gelora 10 November langsung dekat dengan mes, dekat stadion, bayangkan saat kami latihan saja 2.000 - 5.000 orang nonton. Saya pelatih fisik saat itu, pemain hanya latihan lari saja, yang nonton banyak dan memberikan semangat tepuk tangan," jelas Teco kenang lima tahun lalu saat menjadi pelatih fisik Persebaya Surabaya.
Namun, saat tim meraih hasil minor, para fans juga mengkiritik keras.
"Waktu tim kurang, mereka kritik luar biasa. Saya sudah rasakan tekanan seperti itu saat di Persebaya Surabaya, klub-klub di Thailand, dan Persija. Tapi yang paling penting, saya sukses semua itu dimulai dari Persebaya Surabaya," jelas Teco.
(*)