Pemkot Denpasar Bangun 2 SMP Baru Tahun 2020, Fraksi Golkar Usul di Pemogan dan Kesiman
Dalam mengatasi carut-marutnya PPDB 2020 mendatang, Pemkot Denpasar merancang pembangunan dua SMP baru
Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Hal itu disebabkan karena sekolah negeri khususnya SMP Negeri belum mampu mengakomodasi siswa tamatan SD di Kota Denpasar.
“Kami mendorong pembangunan SMP di Kota Denpasar harus sesegera mungkin dilaksanakan, dengan memperhatikan permasalahan yang timbul akibat sistem zonasi,” kata Anggota Fraksi Golkar DPRD Denpasar, Putu Metta Dewinta Wandy.
• Setelah Kokos Diringkus, Duit Rp 477 Miliar Dieksekusi
• Primbon hingga Garis Tangan, Bayu Gendeng Kombinasi Ramalan Nusantara dan Sering Didatangi Pejabat
Lebih lanjut dikatakannya saat ini ada desa di Kota Denpasar merasa sangat jauh dari fasilitas sekolah, khususnya SMP Negeri, seperti Desa Kesiman Kertalangu (Dentim), Desa Pemogan (Densel) dan Desa Pemecutan Kelod (Denbar).
Begitu pula dengan pembangunan SMP Negeri di Kelurahan Padangsambian, yakni di SDN 9 Padangsambian, maka dalam merealisasikan pembangunan tersebut harus memperhatikan letak pembangunan yang disesuaikan dengan beberapa kriteria, antara lain, pertama jumlah penduduk dan pengembangan wilayah.
Kedua, jarak existing sekolah yang ada sekarang dengan wilayah desa bersangkutan. Ketiga, tersedianya akses lalu lintas dan ketersediaan lahan untuk lokasi sekolah dimaksud.
Fraksi Partai Golkar juga berpandangan realisasi pembangunan sekolah SMP Negeri baru benar-benar sangat dibutuhkan agar pada PPDB tahun berikutnya tidak terjadi permasalahan seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Maka kami sarankan untuk pembangunan SMP negeri agar direalisasikan di Lingkungan Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur dan Desa Pemogan, Denpasar Selatan.
• Dukung Pengembangan Geopark Banyuwangi, Kemenparekraf Susun Master Plan Bareng Pemkab
• Produksi Garam Amed Naik 300 Kilogram Sebulan, Dikirim ke Denpasar hingga Depok
Menurutnya pertimbangan memilih Desa Pemogan sebagai lokasi karena luas wilayah dan jumlah penduduknya adalah yang terbesar di Denpasar Selatan, akan tetapi sangat jauh dari lokasi SMP yang ada sekarang.
Di samping itu, lanjut dia, di Desa Pemogan ada sebuah fasilitas gedung transmigrasi yang sangat representatif untuk gedung sekolah.
“Tinggal Pemkot Denpasar sekarang berkoordinasi dengan pihak Pemprov Bali, mengingat gedung tersebut sudah tidak berfungsi seperti semula,” usulnya. (*)