Gempa Guncang Bali
Yang Perlu Diketahui Terkait Gempa Bumi Berkekuatan Hingga 5,0 SR di Buleleng Kemarin
Dua kali gempabumi tektonik menggunjang Bali pada Kamis (14/11) sore. Kedua gempa berpusat di barat daya Kabupaten Buleleng
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Eviera Paramita Sandi
Bagian tembok dari toko tersebut tampak retak dan jebol.
Begitu pula dengan barang-barang jualannya, banyak yang terjatuh, dan pecah. Kerusakan juga terjadi pada sebuah garase mobil milik Sahabudin.
Atap dari garase tersebut runtuh dan menimpa sebuah mobil pick up yang diparkir dibawahnya.
Adapun terkait kerusakan lainnya, Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana mengatakan sudah ada lima desa yang melaporkan, yakni Desa Telaga Kecamatan Busingbiu, Desa Pangkung Paruk Seririt, Desa Tinga-Tinga Kecamatan Gerokgak, Desa Tukadsumaga Kecamatan Gerogak, Desa Musi Kecamatan Gerokgak, Desa Telaga Kecamatan Busungbiu.
Namun jumlah rincinya belum dapat diketahui.
"Data rincinya besok (Jumat) baru ada. Tim kami masih melakukan pengumpulan data," terangnya.
Dua Warga Dilarikan Ke Puskesmas
Dua warga asal Kecamatan Gerokgak, Buleleng terpaksa dilarikan ke Puskemas I Gerokgak lantaran mengalami luka robek.
Mereka menjadi korban dari guncangan gempa, yang terjadi pada Kamis (14/11/2019) sore.
Dokter Jaga Puskemas I Gerokgak, I Komamg Yogi Arta mengatakan, untuk korban pertama bernama Ni Putu Sri (49) asal Kecamatan Gerokgak.
Ia mengalami luka robek sepanjangan enam sentimeter pada bagian tangan kanan.
Luka robek ini ia dapatkan saat hendak lari keluar dari rumah, untuk menyelamatkan diri.
Saat lari itu lah tangannya tiba-tiba tergores besi hingga robek.
Ia pun langsung dilarikan oleh keluarga ke Puskesmas I Gerokgak untuk menjalami perawatan.
Sementara korban ke dua, ialah Rajenah asal Desa Patas, Kecamatan Gerokgak Buleleng. Wanita berusia 52 tahun ini mengalami luka robek pada bagian bibir sepanjang dua sentimeter.
"Saat itu dia (Rajenah) sedaag lari, namun kemudian tersandung dan jatuh. Bibirnya robek," terangnya.
Saat dilarikan ke rumah sakit, Rajenah kata dr Yogi, dalam keadaan syok. Tensinya naik hingga 170. Setelah mendapatkan penanganan, kedua korban kini telah diperbolehkan pulang.
"Setelah diberi obat dan dijahit, lagi dua hari mereka kembali ke sini untuk kontrol dan membersihkan luka," terangnya. (rtu)