Atlet Karate Peraih Medali Perak Meninggal Tabrak Trotoar, Cok Gede Bagus Alami Kecelakaan Tunggal
Cokorda Gede Bagus merupakan warga asal Desa Bakas, Klungkung dan lama tinggal di Jembrana dan Denpasar.
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - KONI Klungkung kehilangan salah-satu atlet karate masa depan Klungkung, Cokorda Gede Bagus Kusuma Nanda (21).
Cokorda Gede Bagus dinyatakan meninggal dunia usai mengalami kecelakaan tunggal, menabrak beton trotoar di ruas Jalan By Pass I Gusti Ngurah Rai, atau tepatnya di depan Bale Bale Wooden House di sebelah timur Pura Tanah Kilap, Kilometer 21, Suwung, Denpasar Selatan, Jumat (15/11/2019).
Korban merupakan peraih medali perak Porprov XIII di Gianyar.
“Kami merasa sangat kehilangan dan menyampaikan bela sungkawa sebesar-besarnya atas meninggalnya Cokorda Gede Bagus. Ia adalah atlet masa depan Klungkung dan pernah meraih medali perak di Porprov XIII di Gianyar,” ujar Ketua Koni Klungkung, I Wayan Subamia, (15/11/2019).
Cokorda Gede Bagus merupakan warga asal Desa Bakas, Klungkung dan lama tinggal di Jembrana dan Denpasar.
Remaja tersebut besar di lingkungan atlet.
• Sebar Hoax Tsunami di Buleleng, Ini Kata SC Kenapa Video Itu Dibuat
• Anak Kedua Gibran Rakabuming Bernama La Lembah Manah, Wukunya Wayang, Seperti Ini Karakternya
Kakaknya, Cok Istri Agung Sanistyarani merupakan atlet karate kebanggaan Indonesia yang pernah meraih medali Perunggu pada ajang Asian Games 2018 lalu.
"Kami masih menunggu informasi dari keluarga," ungkapnya.
Kanit Laka Satlantas Polresta Denpasar, Iptu Tiviasih mengungkapkan kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 05.30 Wita.
Korban mengendarai sepeda motor Honda Scoopy DK 2710 QE.
Diungkapkan bahwa korban yang pernah tinggal di Jalan Kapten Sujana Nomor 8, Banjar Gemeh, Yang Batu Denpasar Timur itu sebelumnya bergerak dari arah timur melaju ke arah barat.
Namun saat tiba di lokasi kecelakaan tersebut, Cokorda Gede Bagus hilang keseimbangan lalu oleng ke kiri jalan.
Saat itu juga lalu menghantam atau menabrak beton pinggir trotoar dan batu yang ada di atas trotoar, tepatnya di bagian selatan badan jalan.
"Saat berkendara korban kurang berhati-hati," tambahnya.
Saat ditolong tim medis dan warga setempat, korban dinyatakan sudah menghembuskan nafas terakhirnya.
Cokorda Gede Bagus mengalami luka pada mulut, hidungnya keluar darah, mata kanan dan kiri bengkak.
Selain itu dagu, pipi kanan dan kiri juga bengkak. Terdapat luka lecet pada kedua tangan dan kedua kakinya.
"Saat ini jenazahnya sudah dibawa ke Rumah Sakit Sanglah. Kendaraan korban kita bawa ke Polresta Denpasar," imbuh Iptu Tiviasih.
Sementara itu, Mangku ring Narmada Tanah Kilap yang berlokasi di sisi Selatan Jembatan Tanah Kilap, Nyoman Marta, mengatakan memang di lokasi tersebut sering terjadi kecelakaan.
Tidak hanya sepeda motor, pengendara mobil hingga truk juga pernah mengalami kecelakaan.
"Sering terjadi di sini kecelakaan. Entah dia ngantuk, entah minum, entah ngebut saya tidak tahu pasti," ujarnya.
Mangku Nyoman Marta mengatakan memang lokasi di dekat Pura Tanah Kilap ini 'tenget' atau angker.
"Ya dibilang tenget ya tenget. Apalagi di sini kan terpadat Pura Griya Anyar Tanah Kilap, Pura Griya Tanah Kilap, di sini Ring Narmada Tanah Kilap," tambahnya.
• Puluhan Rumah dan Pura Terdampak Gempa Buleleng, Termasuk Gubuk Wayan Winasa Roboh
• Adnyani Teriak: ‘Tolong’, Bayinya yang Berusia 12 Hari Nyaris Tertimpa Reruntuhan Tembok
Ramah dan Mudah Bergaul
Suma, pemilik warung di depan rumah kos di Jalan Kapten Sujana, Denpasar Timur, yang pernah ditempati Cokorda Gede Bagus, mengatakan korban merupakan pemuda yang suka bergaul.
"Orangnya suka bergaul, ramah juga. Dia sering makan, ngopi dan nongkrong di sini sama temen-temennya," ujarnya.
"Sekarang sudah gak tinggal di sini dia. Pindah dekat-dekat bandara katanya. Dia kerja di bandara, cuma gak tahu bagian apa," tambahnya. Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui pasti tempat tinggal sementara korban. (*)