Berita Banyuwangi
Lewati Lebatnya Pohon Mahoni, Inilah Serunya Berlari di Kawasan Geopark Alas Purwo Banyuwangi
Para peserta ini menyusuri trek sejauh 5 Km dan 10 Km. Mereka melewati lebatnya pepohonan mahoni berusia puluhan tahun.
Juga rumah bagi 700 flora, 50 jenis mamalia, 320 burung, 15 jenis amfibi, dan 48 jenis reptil.
Termasuk banteng yang bisa dilihat dari padang Savana Sadengan yang ada di tengah hutan.
Di TN Alas Purwo sendiri juga terdapat sebuah tempat ibadah umat Hindu yang diyakini sebagai tertua, Pura Kawitan.
Alas Purwo Geopark Green Run, menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, sengaja diselenggarakan untuk mendorong event sport tourism di ujung timur Jawa.
Perpaduan antara olahraga dan wisata memang menunjukkan trend yang cukup tinggi dalam dunia pariwisata.
"Ini adalah bagian dari Banyuwangi untuk memasarkan sport tourism ke dunia. Anugerah bentang alam Banyuwangi yang luar biasa ini, cocok untuk berbagai event sport tourism. Ini perlu kita dorong terus," ujar Anas.
Anas juga menyebutkan, Alas Purwo Geopark Green Run ini bagian "pemanasan" dari berbagai event sport tourism yang bakal kerap digelar di salah satu geopark nasional itu.
"Kita akan siapkan event-event sport tourism yang lebih besar lagi. Tidak hanya berskala nasional, namun juga level internasional," tegasnya.
• Berpegangan di Jukung yang Terbalik, Darma Ditemukan Setelah Terombang-ambing 10 Jam di Laut
• Wagub Cok Ace Dorong Organisasi Kepariwisataan Bantu Sektor Pertanian Bali
• Ditenggarai Langgar Sempadan Pantai, Tim Perizinan Cek Akomodasi Wisata di Desa Suana, Nusa Penida
Tahun depan, di Banyuwangi bakal dihelat seri ketiga World Surf League (WSL) Championship Tour 2020.
Event sport tourism berskala internasional tersebut, digelar di Taman Nasional Alas Purwo, tepatnya di G-Land atau pantai Plengkung yang dinilai memiliki ombak berkelas dunia di kalangan para penikmat selancar.
"Berbagai event ini, tidak hanya memberikan popularitas bagi Banyuwangi di mata dunia. Tapi, juga bisa mendongkrak perekonomian lokal seiring banyaknya wisatawan yang datang," tegas Anas.
Dalam kompetisi tersebut, juara umum putra dimenangi oleh pelari Kenya, Thomas Kipkorir, dan disusul di tempat ke-2 oleh Sutikono pelari asal Lumajang.
Sementara, juara umum putri diraih oleh Siti Wulandari asal Bondowoso, dan di tempat ke-2 diraih Ika Arista Putri dari Malang. (*)