Risiko Lebih Besar, BPJamsostek Gencarkan Gaet Pekerja Informal

Kacab BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bali Denpasar, mengatakan masih banyak pekerja informal di Bali yang belum memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan.

Dok Pribadi
Kacab BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bali Denpasar, Mohamad Irfan. 

Sementara dengan menjadi peserta BPJamsostek, tukang ojek akan terlindungi.

“Dari mulai dirawat, bahkan penghasilan mereka kami ganti sekitar sejuta setiap bulan,” sebutnya.

Untuk itu, BPJamsostek terus mendorong agar pekerja informal menjadi peserta BPJamsostek.

Ia mengatakan target tenaga kerja BPU, atau informal saat ini sebesar 30.729. Sementara realisasinya mencapai 12.488 atau masih 40,64 persen.

Hal ini masih jauh dibandingkan dengan realisasi tenaga kerja penerima upah (PU), atau formal yang aktif mencapai 259.228. Dari target PU aktif 291,142 atau sekitar 89,04 persen.

Ngaku Pungut Kartu Kredit di Jalanan, Roughaya Belanja Sampai Ratusan Juta, Ternyata Begini Akhirnya

Pelatihan Jaringan Teroris Bom Bunuh Diri di Medan Seperti Zaman Batu, Diduga Simpatisan ISIS

Target akusisi tenaga kerja formal mencapai 100.412, dan realisasinya mencapai 86.659 pekerja atau 86,30 persen.

Sementara untuk akusisi badan usaha targetnya mencapai 2.210, dengan realisasi 1.430 sampai November 2019. (ask)

Tunggakan Iuran

Mohamad Irfan, Kacab BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bali Denpasar, mengatakan selain masalah kepesertaan pekerja informal yang masih belum maksimal.

Masalah penyelesaian tunggakan iuran perusahaan juga menjadi konsennya setelah memimpin belum lama ini.

Sejauh ini kerjasa manya dengan KPKNL Singaraja dan KPKNL Denpasar berjalan dengan baik untuk penagihan tunggakan iuran ini. 

“Jadi KPKNL Denpasar itu, meliputi wilayah Denpasar, Badung, Gianyar. Nah ternyata setelah diskusi kemarin antara BPJamsostek baik induk maupun KCP, memang kami sudah banyak dibantu oleh tim KPKNL,” jelasnya.

Khususnya di wilayah Denpasar dan Singaraja, terkait menagihkan tunggakan ke perusahaan dan memulihkan hak karyawan.

Berdasarkan datanya, dengan bantuan KPKNL Denpasar ada sekitar Rp 2,9 miliar tunggakan yang berhasil ditagihkan.

Dari nominal potensi sebesar Rp 8,2 miliar. Sementara itu, KPKNL Singaraja mampu menagihkan Rp 362 juta tunggakan iuran, dari nominal potensi sebesar Rp 844 juta.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved