Warga Selasih Lakukan Aksi Blokade
Ibu-Ibu Warga Dusun Selasih Khawatir Sumber Penghasilan Utamanya Petik Daun Pisang Batu Hilang
Ibu-Ibu Warga Dusun Selasih Khawatir Sumber Penghasilan Utamanya Petik Daun Pisang Batu Hilang
Penulis: eurazmy | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Warga Dusun Selasih, Desa Puhu, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar melakukan aksi blokade jalan menghadang truk ekskavator yang hendak masuk ke lahan milik warga, Rabu (20/11/2019).
Kehadiran dua unit alat berat ini diduga akam dipakai untuk mengeksekusi lahan seluas 144 hektare yang diklaim menjadi milik PT Ubud Resort.
Aksi blokade kemudian dilakukan karena warga takut kehilangan sumber mata pencaharian mereka sehari-hari sebagai petani.
Rata-rata hasi; perkebunan yang mereka garap di lahan ini merupakan kelapa, jeruk dan terutama daun pisang batu.
Daun pisang batu menjadi penghasilan utama warga Dusun Selasih sehari-hari, terutama bagi para ibu-ibu.
Seperti dialami Putu Astiti (48) mengatakan rela ikut aksi blokade semenjak malam hingga sore karena takut kehilangan sumber pendapatan mereka.
Astiti yang sehari-hari menghidupi seorang suami dan empat anak ini mengaku bisa hidup dan membiayai makan dan sekolah empat anaknya dari petik daun pisang batu.
Seperti diketahui, manfaat daun pisang batu di Bali sendiri sangat penting baik untuk kebutuhan upacara hingga bungkus makanan sebagai pengganti plastik.
Sehari-hari, ia mempunyai penghasilan mulai 40 hingga 70 ribu dalam sehari.
''Kalau tanah ini hilang, kita mau makan apa, mau biayai anak sekolah pakai apa,'' keluh kesahnya pada Tribun di lokasi.
Tak hanya dia, para ibu-ibu di Dusun Selasih rata-rata juga hanya bisa menggantungkan hidup dari petik daun pisang batu.
''Kita disini 100 persen mata pencahariannya ya dari kebun. Saya takut, kalu nanti gak bisa cari uang lagi,'' ungkapnya.
Ia berharap, permasalahan ini bisa segera terselesaikan dengan bantuan dari semua pihak.
Bagaimanapun, nasib petani penggarap yang sudah mengelola tanah selama 30 tahun lebih ini juga harus diperhatikan.
''Namanya pemerintah ya harusnya berpihak pada rakyat kecil, jangan justru berpihak pada pengusaha,'' harapnya.