Sebulan Berlalu, Polsek Denpasar Selatan Terus Selidiki Kasus Pencurian Penyu di Sindu Dwarawati

Proses penyelidikan kasus pencurian penyu di Konservasi Penyu Sindu Dwarawati masih belum menemukan tanda-tanda pelaku pencurian

Penulis: Rino Gale | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Eurazmi
Suasana Konservasi Penyu Pantai Sindu Dwarawati, Denpasar Selatan, Bali, beberapa waktu lalu. Sebulan Berlalu, Polsek Denpasar Selatan Terus Selidiki Kasus Pencurian Penyu di Sindu Dwarawati 

Sebulan Berlalu, Polsek Denpasar Selatan Terus Selidiki Kasus Pencurian Penyu di Sindu Dwarawati

Laporan Wartawan Tribun Bali, Rino Gale

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Proses penyelidikan kasus pencurian penyu di Konservasi Penyu Sindu Dwarawati, Denpasar, Bali, Senin (21/10/2019) silam, masih belum menemukan tanda-tanda pelaku pencurian.

Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Nyoman Wirajaya dengan tegas mengatakan tidak akan menutup kasus ini sampai pelaku ditangkap.

"Saya tidak akan tutup kasus ini selama pelakunya belum ditangkap, dan tetap mengembangkan terus kasus ini. Ya syukur-syukur pelaku bisa mengakui kesalahannya, dan akan dihukum maksimal. Namun sudah sebulan berlalu belum ada tanda-tanda (pelaku, red)," ujarnya saat dihubungi, Rabu (20/11/2019).

BREAKING NEWS: Blokade Jalan di Dusun Selasih, Warga Tunggu Alat Berat Keluar dari Lahan Petani

Tak Memiliki IMB, Penanggungjawab Bangunan Kantor dan Gudang Didenda Rp 1 Juta

Ia mengakui kasus tersebut sangat minim alat bukti dan saksi karena aksi pencurian tersebut dilakukan dini hari.

"Itu kendala kami, bahkan dari tiga titik CCTV mulai dari warung, penyeberangan Nusa Lembongan dan Penida tidak ada tanda-tanda penyeberangan melintas. Jadi dari CCTV satu rangkaian yang ada itu, kami jadikan pedoman akses keluar masuk tapi sama sekali tak muncul," ujarnya.

Saat ditanyai, apakah diduga pelaku memilik ciri-ciri perawakan bule?

Samuel Wattimena Akan Berkolaborasi dengan Desainer Lokal di Banyuwangi Batik Festival

Ibunya Meninggal, Irina Spaso Yang Masih Berusia 2 Tahun Terus Menangis

"Kami tidak boleh berasumsi, kalau iya betul, harus punya data akurat. Jika kami bilang bule atau WNA, nanti nuduh-nuduh. Makanya kami tidak koordinasi ke imigrasi karena belum berani memastikan pelakunya orang asing. Kalaupun koordinasi data yang diberikan juga tak ada dan minim," jelasnya.

"Yang jelas dugaan saya, pasti penyu itu dijual karena penyu kan hewan yang dilindungi. Kami juga sudah berkoordinasi dengan BKSDA terkait hal ini. Dan sementara itu kami belum pastikan siapa pelakunya itu," imbuhnya.

Diketahui, kasus pencurian penyu di Konservasi Penyu Sindu Dwarawati, Denpasar Selatan, menghebohkan warga, Senin (21/10/2019).

Sebanyak 24 ekor penyu yang terdiri dari penyu dan tukik hilang dicuri pelaku.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved