Warga Selasih Lakukan Aksi Blokade

Petani Selasih Gianyar Ajukan 4 Permintaan, Mediasi Alot & Pembuldoseran Diminta Stop Dulu  

Mediasi antara PT. URDD dan Serikat Petani Selasih (SPS) Banjar Selasih, Desa Puhu, Payangan kembali digelar, Minggu (24/11).

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
ALOT-Proses mediasi antara pihak petani Selasih dan PT. URDD berjalan cukup alot di Banjar Selasih, Desa Puhu, Payangan, Gianyar, Minggu (24/11/2019). Mediasi dihadiri oleh lima anggota dewan, dua diantaranya anggota DPR RI I Nyoman Parta dan anggota DPD RI Arya Wedakarna. 

Tanaman pisang itu dianggap tidak memberikan pemandangan bagus, yang menyebabkan mitra PT. URDD tidak tertarik berinvestasi di sana.

Permintaan ketiga, apabila PT sudah membangun akomodasi pariwisata di lahannya, supaya masyarakat penggarap diajak bekerja pada perusahaan tersebut.

Keempat, para petani meminta rumah mereka yang berada di areal tanah PT. URDD tidak direlokasi.

Usai mediasi, anggota DPR RI I Nyoman Parta menyebutkan bahwa tiga butir permintaan, yakni nomor satu, dua dan tiga, telah disanggupi oleh pihak PT. URDD.

Namun untuk permintaan nomor empat, menurut Parta, pihak petani dan PT belum menemukan titik kesepakatan.

Sebab dalam hal ini, PT memiliki keinginan untuk merelokasi rumah warga dan menyediakan lahan di luar kawasan milik PT, namun lokasinya masih di kawasan banjar.

Di sisi lain, para petani menginginkan rumah mereka tidak digusur, lantaran untuk mendirikan rumah perlu biaya besar, baik untuk biaya pembuatan rumah serta biaya upakara.

Ketidaksepahaman ini, kata Parta, juga disebabkan perbedaan data antara SPS dan PT. URDD.

Pihak petani menyatakan ada 32 unit rumah yang berada di kawasan PT. Sedangkan data pihak PT menyatakan, di lahannya hanya ada 30 rumah.

“Pihak PT mengatakan akan melakukan rapat internal untuk permintaan poin ke empat ini, dan menurut saya itu masuk akal.

Namun kami berharap hal itu bisa secepatnya diputuskan, supaya permasalahan tak berlarut-larut,” tandas Parta.

Stop Dulu Pembuldoseran

Dalam mediasi tersebut, para petani juga meminta supaya PT. URDD tidak melakukan aktivitas pembuldoseran, serta menarik buldoser dan aparat kepolisian dari lokasi tersebut.

Alasan petani, hal tersebut menyebabkan masyarakat resah.

Anggota DPD RI Arya Wedakarna juga mengharapkan hal demikian. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved