Banyak Pemotor Masuk Jalur Mobil, E-Parkir di Pasar Beringkit Masih Tahap Uji Coba
Penjaga e-parkir di Pasar Beringkit mengaku masih kebingungan dalam pengoperasian, tak terkecuali para pengunjung pasar yang datang
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Irma Budiarti
Banyak Pemotor Masuk Jalur Mobil, E-Parkir di Pasar Beringkit Masih Tahap Uji Coba
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Sistem parkir elektronik alias e-parkir yang dirancang Perumda Mangu Giri Sedana Badung di Pasar Beringkit sudah masuk tahap uji coba sejak minggu lalu.
Meski demikian, staf e-parkir di Pasar Beringkit mengaku masih kebingungan dalam pengoperasian, tak terkecuali para pengunjung pasar yang datang.
Pantauan di lapangan, petugas dan pengunjung terlihat kebingungan menggunakan sistem e-parkir.
Banyak pengendara roda dua yang justru masuk Pasar Beringkit melalui jalur roda empat.
Sehingga masih harus diarahkan oleh petugas jaga e-parkir, pengendara motor akan diarahkan ke kanan menuju e-parkir khusus roda dua.
Sementara petugas jaga e-parkir terlihat kebingungan saat banyak antrean keluar.
Salah satu petugas yang enggan disebutkan namanya, saat berjaga mengaku belum tahu kapan pastinya e-parkir akan mulai beroperasi di Pasar Beringkit.
Para pedagang pun, akunya, belum mendapat sosialisasi terkait penerapan e-parkir ini.
• Erick Tohir Jawab Isu Soal Susi Pudjiastuti dan Ignasius Jonan Akan Jadi Bos BUMN
• PAUD Permata Hati Tingkatkan Rasa Kekeluargaan dan Kebersamaan Lewat Family Gathering
“Belum tahu saya kapan akan dibuka secara resmi. Pedagang belum dapat sosialisasi. Bahkan kami di sini masih belajar mengoprasikannya dulu,” ungkap salah satu petugas saat ditemui Jumat (29/11/2019).
Pihaknya menyadari, penerapan e-parkir ini belum dipahami sepenuhnya oleh pengunjung pasar.
Sehingga perlu diarahkan bagaimana parkir masuk dan keluar.
Ia mengaku masih kesulitan dengan e-parkir ini, khususnya di hari Minggu, karena banyak pengunjung keluar masuk Pasar Beringkit, terutama pengendara motor.
“Kalau hari Minggu ribet, terutama di pintu keluar. Hal ini karena kami harus mengetik nomor plat kendaraan tersebut, jika karcis atau tiket pengunjung hilang. Jadi di pintu keluar banyak yang mengantre,” bebernya.
Bahkan tak jarang, katanya, ada pengendara yang menerobos antrean di depannya saat plang terbuka.