Status Batur Global Geopark Terancam Dicabut UNESCO, Hasil Riset Peneliti Ungkap Alasannya

Status kaldera Gunung Batur sebagai Global Geopark terancam dicabut oleh UNESCO, kenapa ya?

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Irma Budiarti
Dokumentasi MJI via KOMPAS.com
Kawasan Kaldera Gunung Batur di Kabupaten Bangli, Bali yang menjadi salah titik wisata yang dilintasi komunitas Mercedes Jip Indonesia di Banyuwangi dan Bali pada 8-12 Desember 2017. Status Batur Global Geopark Terancam Dicabut UNESCO, Hasil Riset Peneliti Ungkap Alasannya 

Status Batur Global Geopark Terancam Dicabut UNESCO, Hasil Riset Peneliti Ungkap Alasannya

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kawasan kaldera Gunungapi Batur ditetapkan sebagai Batur Global Geopark pada tahun 2012 oleh United Nations of Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Kawasan tersebut berhasil diakui oleh lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu karena berhasil memenuhi ketentuan persyaratan mandat dalam UNESCO Geopark Guidelines lebih dari 60 persen.

Meski kini kawasan kaldera sudah diakui oleh lembaga internasional, ternyata status tersebut tak serta-merta bisa dimiliki selamanya.

Hal itu disebabkan UNESCO secara terus-menerus akan melakukan evaluasi terhadap keberadaan kawasan Batur Global Geopark tersebut.

Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Udayana (Unud) Prof Ida Bagus Wyasa Putra mengatakan, pada 2020 mendatang keberadaan Batur Global Geopark akan dilakukan revalidasi.

Nantinya berdasarkan revalidasi itu, dapat diketahui apakah kawasan kaldera Gunungapi Batur berhasil memenuhi persyaratan atau tidak.

Seusai Buka Rapimnas Kadin 2019 di Bali, Wapres Maruf Amin Bicara Soal Aksi Reuni 212

Banyak Pemotor Masuk Jalur Mobil, E-Parkir di Pasar Beringkit Masih Tahap Uji Coba

Jika persyaratan mandat dalam UNESCO Geopark Guidelines berhasil dipenuhi, maka persyaratan mandat statusnya masih berlaku.

Namun jika revalidasi menujukkan persyaratan mandat di bawah 50 persen, nantinya status Batur Global Geopark bisa dicabut.

"Jadi kalau self evaluation-nya nanti menghasilkan keterpenuhan mandat ini di bawah 50 persen, status Batur Global Geopark ini terancam di-drop atau dicabut, atau diberi kartu merah istilahnya," kata Prof Wyasa.

Hal itu ia jelaskan saat menjadi narasumber dalam bedah buku Batur Seri Kaldera Nusantara di Amaris Hotel, Denpasar, Bali, Jumat (29/11/2019).

Bedah buku Batur Seri Kaldera Nusantara di Amaris Hotel, Denpasar, Bali, Jumat (29/11/2019).
Bedah buku Batur Seri Kaldera Nusantara di Amaris Hotel, Denpasar, Bali, Jumat (29/11/2019). (Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana)

Namun ternyata, status kaldera Gunungapi Batur sebagai Global Geopark saat ini memang sedang terancam dicabut, karena sampai saat ini belum terpenuhi mandat yang diberikan oleh UNESCO.

Wakil Rektor IV Unud itu menjelaskan, pihaknya bersama tim telah melakukan riset terkait status Batur Global Geopark akan direvalidasi pada 2020 mendatang.

Operator Ekskavator Nekat Curi Besi Baja PT Satria Cipta Astra

Ini yang Terjadi Dibalik Foto Ciuman Pembalap MotoGP Jorge Lorenzo dan Nyai Nikita Mirzani di Bali

Dalam penelitian tersebut, Prof Wyasa mengaku mencoba membuat breakdown atau penjabaran sendiri mengenai penilaian dari UNESCO kurang lebih sebanyak 60 poin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved