Bocah Dianiaya Pacar Ibunya
Balita Korban Kekerasan Dipindah ke Ruang VIP Sanglah, 2 Dokter Spesialis Terus Pantau Perkembangan
Trauma yang dialami balita ini juga jadi perhatian tim medis untuk memulihkannya.
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Huda Miftachul Huda
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Balita umur 2,5 tahun yang jadi korban kekerasan pacar ibu korban masih terus dirawat intensif di RSUP Sanglah Denpasar.
Direktur RSUP Sanglah Denpasar dr I Wayan Sudana mengatakan, Selasa depan korban KMW (2,5) akan dilanjutkan tahap lanjutan dalam penanganan medis.
Ditemui di depan Gedung Wing Amerta, Sudana katakan saat ini kaki kanan korban yang mengalami patah tulang masih dalam proses penyembuhan dengan bantuan perekat medis.
"Itu (kaki korban) ditarik agar posisi tulangnya bagus, kalau anak kecil dia akan tumbuh sendiri (kalus) supaya kuat dan tidak bergeser-geser. Nanti itu di gip yang hari Selasa. Karena ada tahapannya (proses lanjutan)," ujarnya Sabtu (30/11/2019).
• Balita Korban Penganiayaan Perlu 2 Bulan Bisa Jalan, Trauma ke Laki-laki Belum Hilang
• Tragedi Kekerasan Anak di Denpasar, dari Angeline sampai Balita Patah Kaki
Mengenai kunjungan ke ruangan korban di RSUP Sanglah Denpasar, Sudana mengatakan tentu akan dibatasi kunjungannya.
Mengingat ruangan pasien merupakan tempat khusus (VIP) usai dipindah dari ruang Asoka.
"Jadi karena ini pasien khusus, tadi kan sudah ditanya sama bu menteri bagaimana latar belakang kasus ini. Si anak kan mengalami trauma, jadi karena keluhan dari psikis itu akan mempengaruhi kecepatan pemulihan fisiknya," katanya.
"Sehingga dianjurkan segala aspek ini dijaga, supaya traumanya juga cepat pulih dan fisik pun cepat pulih," jelas Direktur RSUP Sanglah Denpasar.
Pasien KMW yang dirawat di ruang Wing Amerta harus tetap dijaga mentalnya mengingat trauma yang dialami korban masih belum pulih.
• Balita 2,5 Tahun Dianiaya hingga Patah Tulang, Ini Kronologi Lengkap Peristiwa Nahas Itu
Sehingga dalam penempatan dan penanganan yang dikhususkan korban, dibuat agar suasananya tetap tenang dan dokter yang menangani juga mampu memberikan tindakan yang lebih baik.
"Jadi ada dokter jiwa, dokter tulang tentunya ada kerjasama, bagaimana untuk pemulihan psikis anak ini agar lebih baik," tambahnya.
Sedangkan dalam hal lainnya, mengenai penjagaan korban, tim medis selalu siap dalam mengawasi KMW.
Namun tak hanya itu, keluarga korban dan ibu korban juga diminta selalu mendampingi korban.
"Jelas ada, ibunya mendampingi, kakek neneknya juga mendampingi, diharapkan kita dengan adanya keluarga terdekat pasien, dia akan lebih tenang dan dokter juga lebih bisa mensupport pasien," tutupnya.
Balita 2,5 tahun ini sebelumnya menderita luka di sekujur tubuhnya akibat dianiaya oleh pacar ibu korban.
Kakinya patah, sejumlah luka-luka lain juga diderita korban. Kasusnya saat ini masih ditangani Polsek Denpasar Selatan.
Sabtu (30/11/2019) Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga juga membesuk korban di RSUP Sanglah Denpasar. (*)