Hari AIDS Sedunia
Hari AIDS Sedunia, Dinkes Bali Berharap Masyarakat Makin Sadar Mengenai HIV/AIDS
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dalam hal ini Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) memperingati Hari AIDS Sedunia 2019
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Irma Budiarti
Hari AIDS Sedunia, Dinkes Bali Berharap Masyarakat Makin Sadar Mengenai HIV/AIDS
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dalam hal ini Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) memperingati Hari AIDS Sedunia 2019, Minggu (1/12/2019).
Peringatan Hari AIDS Sedunia 2019 itu dilaksanakan di Gedung Keuangan Negara, Denpasar, Bali.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan, peringatan Hari AIDS Sedunia ini untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya HIV/AIDS.
"Penyakit ini benar-benar sangat berbahaya, bahwa penyakit ini bisa merusak generasi. Penyakit ini sebenarnya bisa dicegah. Itu intinya," kata Suarjaya.
• Rencana Penghapusan UN oleh Menteri Nadiem Makarim, Akankah Terealisasi?
• Eskalator & Pemasangan AC Segera Diuji Coba, Suwirta Tinjau Revitalisasi Blok A & F Pasar Semarapura
Dirinya berharap kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit tersebut semakin bertambah sehingga tidak tertular.
Dalam kesempatan tersebut, Suarjaya menyerahkan penghargaan kepada lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan organisasi sekolah yang terlibat dalam upaya pencegahan HIV/AIDS.
Selain memberikan penghargaan kepada sejumlah LSM dan pelajar, dalam peringatan Hari AIDS Sedunia, Provinsi Bali juga dilaksanakan periksaan penyakit HIV/AIDS.
• Menarik Perhatian Wisatawan, Tradisi Makepung Lampit di Jembrana Dipadati Penonton
• Persembahan Seruling di Lembah Sunyi dari SBY, Kenang Setengah Tahun Berpulangnya Ibu Ani
Masyarakat yang berkenan memeriksakan diri mengenai HIV/AIDS bisa mendapatkannya secara gratis.
Kepala Sekretariat KPA Provinsi Bali Made Suprapta mengatakan, peringatan Hari AIDS Sedunia ini dimulai pukul 07.00 Wita pagi dengan mengitari Monumen Perjuangan Rakyat Bajra Sandi.
Berbagai komponen ikut di dalamnya, seperti komunitas peduli AIDS, pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum.
Total lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang ikut berjumlah 29.
"Mereka kan LSM khusus, yang menangani atau memberikan pelayanan kepada kelompok-kelompok tertentu," jelasnya.
(*)