Menarik Perhatian Wisatawan, Tradisi Makepung Lampit di Jembrana Dipadati Penonton

Tradisi yang digelar rutin setiap tahun ini menarik kunjungan baik wisatawan domestik maupun mancanegara

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
Dok panitia
Makepung Lampit menjadi tradisi khas Jembrana yang lestari hingga saat ini. Makepung Lampit diadakan di areal persawahan Desa Kaliakah, Kecamatan Jembrana, Jembrana, Bali, Minggu (1/12/2019). Menarik Perhatian Wisatawan, Tradisi Makepung Lampit di Jembrana Dipadati Penonton 

Tradisi Makepung Lampit di Jembrana Dipadati Wisatawan

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Jembrana menjadi kabupaten yang terkenal dengan tradisi pacuan kerbau.

Pacuan kerbau yang karib dikenal makepung ini, terdapat dua jenis, yaitu makepung biasa dengan sirkuit tanah biasa atau berdebu dan Makepung Lampit atau sirkuit lumpur.

Minggu (1/12/2019), Makepung Lampit digelar di Sirkuit Makepung Lampit, Subak Tegalwani Pangkung Jajung Cibunguran, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, dengan melibatkan beberapa kelompok makepung di Jembrana.

Tradisi yang digelar rutin setiap tahun ini dipadati penonton, juga menarik kunjungan baik wisatawan domestik maupun mancanegara, dan menjadi buruan ratusan fotografer.

Tradisi Makepung Lampit identik dengan perlombaan pacuan kerbau, yang diiringi gamelan jegog.

Bupati Jembrana I Putu Artha didampingi Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan hadir dalam tradisi Makepung Lampit.

Juga hadir Sekda Jembrana Made Sudiada beserta sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemkab Jembrana.

Pantauan di lapangan, para joki menunggangi dua ekor kerbau andalan mereka, yang sudah dirias cantik.

Sirkuit lumpur sekitar 200-300 meter pun telah disiapkan.

Persembahan Seruling di Lembah Sunyi dari SBY, Kenang Setengah Tahun Berpulangnya Ibu Ani

BREAKING NEWS: Pemprov Jawab soal Aksara Bali yang Dikeluhkan Polda: Semua Sudah Sesuai Atruran

Pecutan atau sabetan pecut, menambah kecepatan lari kerbau.

Teriakan sang joki pun menambah kemeriahan lomba.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, Makepung Lampit yang biasanya digelar saat musim hujan, kini dilaksanakan saat musim kering karena Jembrana dilanda kemarau panjang.

Sehingga makepung kali ini memanfaatkan air Bendungan Kaliakah yang bersebelahan dengan lokasi sirkuit.

Koordinator Sekaa Makepung Made Mara mengatakan, Makepung Lampit menggunakan teknik perlombaan yang berbeda.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved