Mengapa Orangtua Sering Tidak Setuju dengan Pilihan Jurusan Kuliah Anak?
Dalam beberapa hal orangtua dan anak memiliki pandangan berbeda, termasuk dalam pilihan jurusan kuliah.
TRIBUN-BALI.COM - Dalam beberapa hal orangtua dan anak memiliki pandangan berbeda, termasuk dalam pilihan jurusan kuliah.
Perbedaan pandangan pilihan jurusan kuliah ini kerap membawa hubungan yang kurang menyenangkan antar keduanya.
Padahal dapat dipastikan orangtua dan anak mempunyai maksud dan harapan baik dari pilihan jurusan kuliah ini untuk masa depan.
Nah, sebelum ribut atau ngambek soal pilihan jurusan, tidak ada salahnya kamu mengetahui berbagai alasan yang biasa menjadi alasan orangtua kurang setuju pada pilihan jurusan yang ingin kamu ambil.
Dirangkum dari Rencanamu.id, berikut 5 alasan umum orangtua kurang setuju atas pilihan kuliah yang kamu ambil:
• Jadwal Tanding & Link Live Streaming Timnas U-23 Indonesia vs Vietnam Via TV Online
• Ketergantungan Tidur Menggunakan AC Sebabkan Gangguan Kesehatan, Berikut 10 Cara Membuat Kamar Sejuk
• Bagikan 200 Tangkai Mawar Merah, Siswa SMP Dharma Wiweka Ajak Masyarakat Tak Jauhi ODHA
1. Takut berbahaya
Ada jurusan-jurusan yang menurut sebagian orang tua dianggap bahaya.
Biasanya sih, yang berkaitan dengan aktivitas fisik.
Seorang penyiar radio lulusan Komputerisasi Akuntansi Universitas Bina Nusantara sempat cerita, “Cita-cita gue adalah pilot, tapi dilarang sama orangtua, katanya takut gue celaka.”
Bakar, ayah siswa kelas 11 mengaku dia dan istri juga nggak setuju dengan cita-cita anaknya menjadi pilot atau polisi.
Alasannya, orangtua merasa tahap pendidikan dan pekerjaan pilot serta polisi berisiko tinggi dari segi keselamatan.
• Boy William Resmi Tunangan dengan Karen Vandela, 7 Fakta Karen Vandela yang Ternyata Anak Orang Kaya
• Perawatan Kecantikan hingga Mencegah Kolesterol, Ini 10 Manfaat Konsumsi Ubi Jalar di Pagi Hari
• Cari Secara Spesifik, Berikut 12 Tips Jitu untuk Dapatkan Beasiswa Dalam dan Luar Negeri
2. Khawatir ikut-ikutan
Ada juga kekhawatiran orangtua kalau anaknya memilih jurusan kuliah lantaran sekadar ikutan teman-temannya.
Bukan karena passion, apalagi bakat.
Akhirnya orangtua memilih untuk mencegah supaya anak tidak menyesal di kemudian hari.
3. Ragu soal masa depan
Ternyata masih banyak orangtua merasa bingung dan tidak yakin dengan lapangan pekerjaan jurusan yang dituju si anak.
Lantaran merasa jurusan lain lebih berpeluang dan menjanjikan, maka mereka pun mengambil sikap menolak jurusan yang dianggap kurang poluler dan bergengsi.
“Saya sebenarnya mendukung anak saya untuk kuliah bidang Ekonomi atau Teknik karena bidang kerjanya menjanjikan.
Sebaliknya, saya kurang setuju kalau mengambil Sastra,” ujar Ibu Ima yang putranya duduk di kelas 12.
• Istri Muda Limbad Ribut dengan Istri Pertama & Inginkan Perceraian, Menyesal Lalu Ungkap 5 Hal Ini
• Teco Bakal Tinggalkan Bali United, Dinilai PSSI Cocok Tangani Timnas U-19 Hadapi Piala Dunia 2021
4. Gender
Alasan lainnya berkaitan dengan stereotipe jenis kelamin.
"Saya merasa jurusan seperti Psikologi lebih cocok untuk anak perempuan ketimbang laki-laki,” jelas Ibu Ima.
Yup, masih ada orangtua berpendapat jurusan tertentu seperti bidang ilmu budaya, ilmu sosial, dan seni tidak cocok buat anak laki-laki.
Sebaliknya, tidak sedikit pula anak perempuan ditentang ketika ingin mengambil bidang Teknik atau Teknologi yang dianggap "nggak cewek".
• Diprediksi Maju sebagai Calon Bupati Karangasem, Artha Dipa Ngaku Fokus Tuntaskan Tugas Wabup
• Alami Trauma, RSUP Sanglah Batasi Kunjungan KMW
• Kajeng Kliwon Hari Keramat dan Hindari Melakukan Ini
5. Merasa anak berbakat di bidang lain
Teman saya sempat bete berat ketika ayahnya menyuruhnya mengambil kuliah jurusan bisnis.
Sebab si ayah yakin teman saya ini berbakat di bidang tersebut.
Walau awalnya berat, tapi ternyata apa yang diyakini ayahnya itu benar.
Kasus yang juga sering terjadi adalah seorang dokter yang ingin anaknya mengikuti jejaknya menjadi dokter.
Intinya, ortu merasa jurusan dan profesi tersebut bagus dan cocok buat sang anak.
Walaupun pada kenyataannya tidak semuanya begitu memang ada yang cocok dan ada pula yang tidak cocok dengan jurusan pilihan ortu.
Lalu bagaimana bila perbedaan pendapat pilihan jurusan ini terjadi? Berikut beberapa hal dapat kamu lakukan:
1. Komunikasi: lakukan pembicaraan dari hati ke hati dengan orangtua.
Sampaikan mengapa kamu memilih jurusan tersebut.
Kamu harus bisa meyakinkan orangtua bahwa jurusan yang kamu pilih sudah kamu pertimbangan dari berbagai aspek di masa depan.
• Kecelakaan di Bypass Ngurah Rai Padang Galak Denpasar, Pengendara Honda Beat Tergeletak di Jalan
• UNHI Rancang Prodi Ilmu Kebatinan Bali, Program Pascasarjana Siap Kembangkan Pembelajaran Jarak Jauh
2. Bukti nyata: tunjukan bahwa pilihan jurusan kamu dengan bukti nyata dan komitmen.
Perlihatkan nilai-nilai baik, prestasi atau kemampuan terkait pilihan jurusan yang sedang kamu incar.
3. Tes minat bakat: meski tidak 100 persen bisa dipastikan, tes minat bakat biasanya mampu memberikan gambaran kekuatan dan kelemahan yang kamu miliki untuk masuk dalam pilihan jurusan yang kamu ambil.
4. Konsultasi: biasanya diperlukan "pihak ketiga" untuk menjadi fasilitator atau penengah dari perbedaan ini.
Guru BK (bimbingan karir) pastinya bersedia menjadi "jembatan" antara kamu dan orangtua dalam menemukan pilihan terbaik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ribut Soal Jurusan Kuliah? Ini 5 Alasan Orangtua Tidak Setuju Pilihan Jurusan Kuliah Anak"