Meninggal Setelah Kerjakan Skripsi 7 Hari 7 Malam, Mahasiswa ITB Sempat Curhat Kondisi Kesehatannya
Jehuda dikabarkan sempat membuat sebuah utas atau thread di Twitter, sebelum dikabarkan meninggal dunia karena mengerjakan skripsi 7 hari 7 malam
Ia mengaku menyesal karena tak peduli dengan kesehatannya.
Pasalnya, ia tak bisa mengikuti rangkaian wisuda himpunan sama sekali.
Dia menulis, hatinya hancur berkeping-keping.
"Sekarang gue udh semakin baikan. Inti dari semua ini: KALO MAU NGERJAIN TA1 DAN TA2 PLIS PLIS PLIS JAGA KESEHATAN JUGA. Sedih hatiku hancur berkeping keping gaikut rangkaian wisuda himpunan samsek," tulisnya.
Demi menjaga kesehatannya, ia juga berhenti merokok.
• Meski Dipermasalahkan Polda, Pemprov Tetap Minta Warga Pasang Aksara Bali di Atas Bahasa Latin
• Kadinkes Bali Imbau Masyarakat Rentan Agar Segara Periksakan Diri Deteksi HIV/AIDS
Sekali lagi, ia menulis menyesal mengapa bisa sakit.
"Ya emang gatau sih sakit apa. Silahkan yg mau meneliti 7x hasil lab darah ku aku terbuka banget wkakwka," tulisnya.
Utas tersebut sempat dibagikan sebanyak 3.401 kali dan mendapat like 6.641 dan 276 komentar.
Namun, karena akun Jehuda sudah dikunci, utas itu tak lagi bisa dibaca di postingan aslinya.
Akun IG Jehuda Posting Instastory
Sebelum dikunci, akun Instagram @jechriswa sempat membagikan postingan di Instastory.
Dalam postingan tersebut, tertulis yang pengunggahnya adalah kakak dari Jehuda.

Masih menurut laman TribunStyle.com, Jehuda disebut-sebut memiliki seorang kakak bernama Dea Christ Wahyu Mahayoni.
Adapun postingan di akun Jehuda itu berisi mengenai ucapan terima kasih atas semua bela sungkawa.
"Ini sangat berarti bagi dia adik saya dan keluarga. Ini kakaknya mengelola akun untuk sementara," begitu bunyi tulisan di Instastory akun Jehuda.
Selain di akun Jehuda, postingan berduka juga diunggah di akun Dea Christ Wahyu Mahayoni @deacwm.
Akun terlihat membagikan kenangan Jehuda berupa foto dan tulisan.
(Tribun Jabar/Yongky Yulius)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pesan Menyayat Hati Mahasiswa ITB yang Meninggal Setelah Nonstop Kerjakan Skripsi, Hatinya 'Hancur'