200 Murid LPM Farabi Bakal Duet Bareng Musisi Legendaris Dwiki Darmawan
200 Murid LPM Farabi Bakal Duet Bareng Musisi Legendaris Dwiki Darmawan
Penulis: eurazmy | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kesempatan emas diperoleh anak-anak asuhan Lembaga Pendidikan Musik (LPM) Farabi Bali.
Pasalnya, sebanyak 200 murid LPM Farabi akan melakukan konser bareng bersama musisi jazz legendaris Indonesia, Dwiki Darmawan.
Konser dengan tajuk '90's Spirit Concert : Unlimited Talent' ini akan diselenggarakan di Art Center, Denpasar pada Kamis (19/12) mendatang.
Selain Dwiki Dharmawan, dalam konser ini juga melibatkan musisi terkenal lainnya yakni seperti Barry Likumahuwa, Agam Hamzah, Budhy Haryono, Ita Purnamasari, Armand Maulana, Dewi Gita, Ayu Gustav, dan Putu Indah.
Direktur LPM Farabi, AA Ayu Karina Suryandari mengatakan ratusan murid ini akan memainkan lagu-lagu popular di era 90-an hasil aransemen yang digubah Dwiki Dharmawan.
Spesialnya, konser musik ini akan dimainkan secara kolosal dengan melibatkan banyak pemain instrumen, LPM Farabi Jakarta dan Medan juga Sanggar Seni Tari Sudhamala.
''Jadi seperti pada alat musik drum misalnya, itu yang mainin bisa sampe 10-15 pemain. Belum lagi collabs sama tari tradisional Bali,'' katanya pada konferensi pers, Selasa (3/12).
Tidak hanya murid senior, dalam konser ini juga melibatkan murid dari usai 4 tahun hingga remaja terbagi ke dalam dua sesi pada siang dan malam hari.
Karina menambahkan, konser ini mengusung tema musik 90an karena pada era itu industri musik sedang mengalami masa-masa kejayaan dan LPM Farabi ingin mengembalikan kejayaan musik saat itu.
''Banyak band-band saat itu melejit dan memiliki kualitas bagus seperti seperti grup Krakatau, Ita Purnamasari, Dewi Gita, Reza Arthamevia dan masih banyak lagi,'' katanya.
Selain itu konser yang diadakan pertama kalinya oleh LPM Farabi sejak berdiri tahun 2007 ini dijadikan sebagai ajang evaluasi para murid setelah menimba ilmu selama setahun.
''Selain itu, mereka juga punya kesempatan untuk unjuk kebolehan di panggung yang nyata, tidak hanya di kelas,'' jelasnya.
Terpisah, Musisi Legendaris Dwiki Darmawan memberikan apresiasi terhadap LPM Farabi yang memberikan ruang ekspresi bagi para murid untuk berkarya.
Dalam mencetak generasi musisi berkualitas, salah satunya adalah dengan menghadirkan ruang ekspresi berupa panggung.
''Jadi mereka bisa merasakan sensasi bermain di depan umum, mengekspresikan dirinya. Panggung merupakan media penyaluran ekspresi paling baik bagi anak muda sehingga tidak terjerumus ke hal-hal negatif,'' akunya.
Sebagai informasi, LPM Farabi didirikam pertama kalo oleh Dwiki Darmawan sejak 1996 di Jakarta.
Farabi kemudian menjadi Laboratorium bagi pembinaan dan pendidikan talenta-talenta muda musik yang dikemudian hari muncul dan berhasil mengisi dan menghiasi blantika musik nasional, termasuk di Denpasar.(*)