Koalisi 'Jembrana Maju' Hadang PDIP, 4 Parpol Sepakat Koalisi di Pilkada 2020
4 partai politik pemilik kursi di Dewan, yakni Partai Golkar, Gerindra, PPP dan Demokrat sepakat membentuk koalisi “Jembrana Maju” untuk melawan PDIP
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - PDIP bakal mendapat lawan tanding yang cukup signifikan di Pilkada Jembrana 2020.
Empat partai politik pemilik kursi di Dewan, yakni Partai Golkar, Gerindra, PPP dan Demokrat sepakat membentuk koalisi “Jembrana Maju” untuk melawan PDIP.
Tak hanya itu, tiga partai non-parlemen, yakni PKS, Perindo dan Nasdem juga ikut bergabung.
Berdasarkan hasil Pileg 2019, koalisi “Jembrana Maju” mengoleksi 46 persen suara rakyat Jembrana.
"Ya, memang sudah ada MoU koalisi Jembrana Maju. Dan dihadiri oleh Ketua dan Sekjen dari masing-masing partai (pengusung dan pendukung)," ucap Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan Golkar Jembrana, I Nyoman Birawan, Senin (2/12/2019).
Dia menegaskan, koalisi “Jembrana Maju” memang berniat untuk memajukan Jembrana.
Sehingga dilakukan penandatanganan kesepakatan.
"Untuk partai pendukung dan pengusung memang sudah mendapat restu baik tingkat pusat dan provinsi," jelasnya.
Apakah Golkar yang memiliki suara terbesar dalam koalisi akan mendapat jatah Cabup.
Nyoman Birawan mengaku, dalam kesepakatan tidak berlaku hal tersebut.
Jadi nanti masing-masing partai akan menunjukkan hasil survei terhadap tokoh-tokoh.
Hasil survei tim pusat atau provinsi itu yang menjadi acuan.
"Tidak. Tidak ada seperti itu. Golkar sepakat dengan partai lain. Yang diusung ialah melihat elektabilitas dan calon yang dapat membawa Jembrana lebih maju," tegasnya.
Khusus di Golkar, menurutnya, sudah ada tiga tokoh dari luar yang mengambil formulir.
Di antaranya H Nasrun (pensiunan PNS), I Nengah Tamba (Demokrat), dan Komang Adiyasa (Hanura).