Berita Jembrana
PUTUS Sekolah Jalani Konseling Kejiwaan, Siswi Korban Bully Lanjutkan Pendidikan di SKB Kejar Paket!
Selain itu, yang bersangkutan juga diberikan pelayanan pemeriksaan serta konseling kejiwaan dari Dokter Spesialis Jiwa di RSU Negara.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Jembrana melakukan pendampingan terhadap seorang siswi SMP ke RSU Negara, Sabtu (13/9) kemarin.
Adalah untuk memperoleh layanan pemeriksaan serta konseling dari dokter spesialis jiwa. Sementara untuk kelanjutan pendidikannya, yang bersangkutan bakal segera mengikuti kejar paket di salah satu Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Gumi Makepung.
Kepala UPTD PPA Jembrana, Ida Ayu Sri Utami Dewi mengakui pihaknya secara langsung melakukan pendampingan terhadap seorang siswi NKA (14) asal Kecamatan Pekutatan yang sebelumnya putus sekolah karena diduga jadi korban perundungan atau bullying teman sekolahnya.
Selain itu, yang bersangkutan juga diberikan pelayanan pemeriksaan serta konseling kejiwaan dari Dokter Spesialis Jiwa di RSU Negara.
"Konseling sudah dilakukan kemarin oleh dokter di RSU Negara," jelas Sri Utami saat dikonfirmasi, Minggu (14/9).
Baca juga: NEKAT Lecehkan Turis Kanada di Nuspen Bali, BWK Dicokok Polsek Nusa Penida
Baca juga: 3 PELAKU Tertangkap dari Pelacakan Icloud, Turis Perancis Kemalingan Tas di Nusa Penida
Menurutnya, jika secara fisik, kondisi NKA tersebut masih dalam keadaan sehat. Namun, kemungkinan karena tekanan psikis, kondisi mentalnya agak terguncang karena trauma yang luar biasa. Sehingga harus dilakukan pendampingan untuk memulihkan kesehatan jiwanya.
"Untuk hasilnya (konseling) masih menunggu dari RSU Negara. Nanti akan disampaikan ke kita juga," katanya.
Yang terpenting, kata dia, saat ini NKA sudah mulai membaik dan bersiap untuk melanjutkan pendidikan meskipun melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dengan sistem kejar paket.
"Nggih, kejar paket untuk melanjutkan pendidikannya," tegasnya.
Pihaknya juga bakal menyasar sekolah yang jadi tempat belajar NKA dengan memberikan sosialisasi anti-bullying. Harapannya nanti bisa memberi pemahaman kepada siswa mengenai dampak bullying terhadap kesehatan mental teman sebaya mereka.
"Kami akan mengadakan sosialisasi terkait anti-bullying agar bisa meminimalisir kekerasan terhadap anak, baik di sekolah maupun di luar sekolah," tegasnya.
Untuk diketahui, seorang siswi SMPN di Kecamatan Pekutatan, Jembrana terpaksa putus sekolah karena diduga jadi korban bullying atau perundungan oleh teman-temannya di sekolah.
Siswi yang diketahui berinisial NKA (14) ini sudah enam bulan tak sekolah. Selama menerima perundungan, ia juga bahkan pernah sakit bahkan jatuh pingsan kemungkinan karena trauma yang terlalu luar biasa.
Menurut ibunya, NKA yang baru berusia 14 tahun tersebut kerap menerima perlakuan yang membuat tak nyaman ketika berada di sekolah.
Siswi yang sebelumnya duduk di kelas VIII di salah satu SMP wilayah Kecamatan Pekutatan tersebut akhirnya memutuskan untuk berhenti sekolah diduga jadi korban bullying atau perundungan hingga sebabkan trauma mendalam dan tak ingin melihat tingkat teman-temannya.
"Saya merasa tertekan dan tidak nyaman. Saya dijelek-jelekkan, dijauhin mereka (diduga pelaku bullying di sekolahnya). Saya hanya punya satu teman yang baik pada saya," kata NKA didampingi ibunya. (mpa)
Diduga Alami Perundungan di Sekolah, NKA Putus Sekolah, UPTD PPA Jembrana Bali Lakukan Pendampingan |
![]() |
---|
Dua Residivis Penganiayaan STP dan MD Tertangkap Bawa 100 Gram Sabu, Ini Kata Kapolres Jembrana Bali |
![]() |
---|
100 Gram Sabu Diamankan Polres Jembrana, STP dan MD Tempel Sesuai Pesanan |
![]() |
---|
Ratusan Calon PPPK Paruh Waktu Datangi Polres Jembrana, Layanan SKCK Khusus Dibuka Tiga Hari |
![]() |
---|
PELAJARAN BAGI ORANGTUA! Pelajar Disapu Travel di Jembrana, Niat Korban ke Sekolah Terhenti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.