Pemogan Berdarah
Pengakuan Komang Tri Soal Tragedi di Pemogan, Balas Dendam Ambil Senjata Lalu Tebas Membabi Buta
Peristiwa penebasan yang membuat satu nyawa melayang dan tiga lainnya luka-luka di Jalan Mekar II Blok A VII, Pemogan, Denpasar Selatan, murni kasus
Penulis: Rino Gale | Editor: Ady Sucipto
Yoyo dikeroyok oleh delapan sampai sepuluh orang. Karena takut, sopir tersebut kemudian kabur menyelamatkan diri.
"Saat dikeroyok, Yoyo kemudian berteriak agar tidak dipukul karena sama-sama orang Karangasem. Berhentilah pengeroyokan tersebut," ujarnya.
Perkelahin pun berhenti. Setelahnya Yoyo justru diajak minum.
Tak lama berselang, Yoyo izin pulang.
Puncak masalah terjadi berikutnya. Yoyo ternyata datang membawa pedang.
Sang adik juga sempat membuntuti.
Namun Yoyo sebagai kakak menahan adiknya ikut dalam perkelahian itu.
Ia hanya berpesan jikalau dia mati, adiknya tahu karena apa. Setelahnya, Yoyo langsung menebas orang-orang tersebut.
Kini Yoyo telah ditahan dan menjadi tersangka.
Barang bukti berupa pedang telah diamankan. Meski demikian, Yoyo bisa jadi akan melapor juga karena sebelumnya ia dikeroyok.
"Kami sudah menetapkan Yoyo sebagai tersangka dan saksi yang kami periksa ada enam orang.
Sementara kasus ini masih proses pengembangan untuk pengimbangan.
Karena pihak tersangka juga ada potensi untuk melapor juga," ujarnya
Untuk diketahui, peristiwa ini terjadi, Jumat (29/11).
Empat orang yang ditebas Yoyo adalah I Nyoman Degdeg (35), I Kadek Moyo (36), I Ketut Sudita (40), dan I Ketut Kentel (28).
Nyoman Degdeg kritis, ia luka parah pada bagian kepala dan leher.
Nyawanya tak terselamatkan setelah dirawat enam jam lebih.
Degdeg satu dari empat korban penebasan ini mengembuskan napas terakhirnya, Sabtu (30/11) sekira pukul 01.00 Wita. (*)