Pemogan Berdarah
Yoyo Kembali untuk Balas Dendam, Ambil Pedang untuk Tebas Korban
Perkelahian pun berhenti. Setelahnya Yoyo justru diajak minum. Tak lama berselang, Yoyo izin pulang.
Penulis: Rino Gale | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
"Saat dikeroyok, Yoyo kemudian berteriak agar tidak dipukul karena sama-sama orang Karangasem. Berhentilah pengeroyokan tersebut," ujarnya.
Perkelahian pun berhenti. Setelahnya Yoyo justru diajak minum. Tak lama berselang, Yoyo izin pulang.
Puncak masalah terjadi berikutnya. Yoyo ternyata datang membawa pedang. Sang adik juga sempat membuntuti.
Namun Yoyo sebagai kakak menahan adiknya ikut dalam perkelahian itu.
Ia hanya berpesan jikalau dia mati, adiknya tahu karena apa.
Setelahnya, Yoyo langsung menebas orang-orang tersebut.
• Terkait Penghentian Proyek Gudang Mikol, Warga dan Kelian Adat Kepaon Datangi Polresta Denpasar
• Balai Besar POM di Denpasar Sebut Arak Bali Tak Mengandung Bahan Berbahaya Metanol
• Pemuda Asal NTT Gondol HP dan Sepeda Motor di Jalan Kenyeri Denpasar
Kini Yoyo telah ditahan dan menjadi tersangka.
Barang bukti berupa pedang telah diamankan.
Meski demikian, Yoyo bisa jadi akan melapor karena sebelumnya ia dikeroyok.
"Kami sudah menetapkan Yoyo sebagai tersangka dan saksi yang kami periksa ada enam orang. Sementara kasus ini masih proses pengembangan untuk pengimbangan. Karena pihak tersangka juga ada potensi untuk melapor juga," ujarnya.
• Jelang Perayaan Nataru, Gubernur Koster Minta Pertamina Antisipasi Tingginya Permintaan BBM di Bali
• Tim Putra Bulutangkis Indonesia ke Final Setelah Gilas Thailand 3-0
Untuk diketahui, peristiwa ini terjadi, Jumat (29/11/2019).
Empat orang yang ditebas Yoyo adalah I Nyoman Degdeg (35), I Kadek Moyo (36), I Ketut Sudita (40), dan I Ketut Kentel (28).
Nyoman Degdeg kritis, ia luka parah pada bagian kepala dan leher. Nyawanya tak terselamatkan setelah dirawat enam jam lebih.
Degdeg satu dari empat korban penebasan ini mengembuskan napas terakhirnya, Sabtu (30/11/2019) sekira pukul 01.00 Wita. (*)