Bentuk Saka POM, Gerakan Pramuka di Bali Kini Bisa Ikut Awasi Peredaran Makanan dan Obat Berbahaya
Gerakan Pramuda Indonesia Kwartir Daerah (Kwarda) Bali kini telah membentuk Satuan Karya Pramuka Pengawas Obat dan Makanan (Saka POM).
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gerakan Pramuda Indonesia Kwartir Daerah (Kwarda) Bali kini telah membentuk Satuan Karya Pramuka Pengawas Obat dan Makanan (Saka POM).
Saka POM ini sudah dibentuk untuk Daerah Bali, Cabang Denpasar dan Cabang Gianyar.
Ketua Gerakan Pramuka Indonesia Kwarda Bali Dewa Made Indra mengatakan, dengan dibentuknya Saka POM ini, Gerakan Pramuka bisa berpartisipasi dalam mengawasi peredaran obat dan makanan.
"Yang sederhana tentunya. Kalau uji labnya kan di sana (BBPOM) tentunya. Jangan diartikan Pramuka punya lab sendiri untuk itu," jelasnya.
Hal itu Dewa Indra jelaskan saat ditemui awak media usai melantik Saka POM di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Minggu (8/12/2019).
• Hartono Bersaudara Sebelas Kali Bertengger Jadi Orang Terkaya di Indonesia, Berapa Harta Kekayaannya
• Masih Banyak Makanan dan Obat Berbahaya Beredar di Masyarakat, Banyak yang Belum Sadar dan Paham
• UPDATE Perolehan Medali SEA Games 2019, Indonesia Lampaui Target Emas
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali ini mengatakan, pengawasan obat dan makanan yang bisa dilakukan oleh Pramuka yakni dengan mengedukasi masyarakat cara mengenali makanan dan obat yang tidak aman.
Cara mengenalinya yaitu dengan mengecek kemasan, label, izin edar dan masa kedaluarsa atau yang lebih digaungkan dengan istilah "Cek Klik".
"Nah yang begitu kan sederhana, tapi walaupun sederhana tapi banyak masyarakat kita yang belum tahu," tuturnya.
• Timnas Indonesia Harus Waspada, Vietnam Sangat Lapar Gelar Emas Sepakbola, Sudah 60 Tahun Menunggu
• Jaga Tren Kemenangan di Kandang, Teco Siapkan Skuat Terbaik Meski Tanpa 3 Pemain Penting Bali United
"Nah Pramuka ini kan adanya di sekolah. Ya kan gugus depannya ada di sekolah. Bayangkan kalau kita mulai dari sekolah. Berarti di sekolah anak-anak kita bisa mengenali itu (makanan dan obat). Lalu mereka bisa menyampaikan ke orang tua. Kalau ini berjalan tidak ada lagi orang seperti itu (tidak sadar)," imbuhnya.
Dengan dibentuknya Saka POM ini, Dewa Indra memberikan apresiasi kepada Kepala BBPOM di Denpasar yang telah membangun kolaborasi yang baik.
• Hari Baikmu, Jangan Terlalu Pelit Pisces, Bagaimana Ramalan Zodiak Keuangan Minggu 8 Desember 2019?
• Menggali Narasi dalam Pameran ART • BALI 2019 Speculative Memories
• Pemilik Kos Bingung soal Aturan Pajak Rumah Kos di Badung, Pemilik: Sidak Saja Vila Pinggir Tebing
Selama ini, terangnya, kerja sama BBPOM dengan Pramuka sudah berjalan tapi hanya dalam kegiatan tertentu.
Sekarang dengan dibentuknya Saka POM ini, kerja sama antara Pramuka dengan BBPOM di Denpasar berjalan secara institusional.
"Artinya di Pramuka akan ada pengembangan bakat, minat, (dan) keterampilan untuk pengawas obat dan makananan. Tentu saja Balai Besar POM yang akan menjadi narasumbernya untuk itu," kata dia. (*)