Penumpang melahirkan di kapal
5 Fakta Bayi Lahir di Kapal Gilimanuk-Ketapang, Modal Tisu, Penjaga Kantin Jadi Bidan Dadakan
Penjaga kantin inilah yang membantu persalinan, dari membersihkan sisa ketuban hingga memotong tali pusar.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Huda Miftachul Huda
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA- Edi Prayitno (38) warga Banjar Dukuh, Desa Dauh Peken, Tabanan tak bisa menutupi rasa bahagianya mengetahui istri dan anaknya selamat setelah melahirkan di kapal tujuan Gilimanuk, Bali-Ketapang, Banyuwangi.
Istrinya Suryaningsih (38) yang saat itu perjalanan menuju Banyuwangi pada Senin (9/12/2019) pagi harus menghentikan perjalanannya karena melahirkan di atas kapal saat perjalanan di selat Bali.
Peristiwa ini sempat mengejutkan seisi kapal yang tidak menyangka ada penumpang yang harus bersalin di kapal yang sedang berlayar menuju Banyuwangi ini.
• BREAKING NEWS Penumpang Asal Surabaya Melahirkan di Kapal Dari Gilimanuk Menuju Ketapang
• Suap Pengurusan Sertifikat Tanah di Denpasar Diduga Sudah Berlangsung 4 Tahun, Uang Ditransfer
Dari kronologi awal hingga melahirkan, berikut Tribun Bali rangkumkan 5 fakta terkait kelahiran di atas kapal ini.
1. Modal tisu dan selembar karpet
Saat ibu ini kontraksi, dia sempat bingung dan tidak tahu harus bagaimana dengan kondisi yang dia alami.
Dia saat itu tidak bersama suaminya, Suryaningsih dititipkan ke teman suaminya yang seorang sopir truk.
Suryaningsih saat itu bersama Yudi rekan suaminya yang juga sopir truk yang ditumpangi menuju Banyuwangi langsung berinisiatif mencari seorang perempuan.
Kemudian datanglah seorang penjaga kantin yang bersiap menjadi bidan dadakan untuk melakukan persalinan.
Saat itu dia hanya berbekal selembar karpet yang dijadikan alas untuk Suryaningsih rebahan.
Kemudian persalinan pun dilakukan, tidak berselang lama lahirlah si bayi dengan kondisi selamat dan sehat tentunya.
Setelah melahirkan, si penjaga kantin ini kemudian membersihkan sisa ketuban dengan tisu.
2. Lahir di luar prediksi
Prediksi oleh seorang bidan di Tabanan, Suryaningsih akan melahirkan pada akhir Desember kira-kira tanggal 27 Desember 2019.
Karena diprediksi masih jauh dari hari perkiraan lahir (HPL), maka istrinya pun pulang ke Banyuwangi naik truk numpang truk teman suaminya yang bernama Yudi.