Pemuda Tenggelam di Air Terjun Mabun
Pemuda di Buleleng Tewas Terseret Pusaran Air Terjun Mabun, Rekan Raih Tangan Namun Berakhir Begini
Pria asal Dusun Kelandis, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini tewas tenggelam, saat berenang di air terjun Mabun, Dusun Kelandis
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Nahas menimpa Gede Sumerta (19).
Pria asal Dusun Kelandis, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini tewas tenggelam, saat berenang di air terjun Mabun, Dusun Kelandis, Minggu (8/12) siang.
Informasi di lapangan menyebutkan, Sumerta berenang bersama tiga rekannya, Kadek Sariantika (16), Gede Sidi Mantra (30), dan Komang Redi Artawan (16) sekitar pukul 10.00 Wita.
Nahas, korban yang tidak bisa berenang itu, memutuskan untuk mandi tepat di bawah air terjun.
Sehingga, korban ditarik oleh pusaran air.
Teman-temannya yang mengetahui kejadian itu, sempat berupaya melakukan pertolongan dengan menarik tangan korban.
• Begini Hasil Pemeriksaan Luar Pria yang Ditemukan Tewas Tertindih Sepeda Motor di Klungkung
Namun usaha mereka gagal lantaran tekanan air yang sangat kuat, sehingga tangan korban terlepas.
Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Kepala Dusun Kelandis, Ketut Rauh yang kemudian mengerahkan tim Basarnas Buleleng serta petugas kepolisian melakukan pencarian.
Kepala Basarnas Buleleng, Dewa Putu Hendri Gunawan mengatakan, pihaknya menerima laporan orang tenggelam di air terjun Mabun sekitar pukul 12.00 Wita.
Setelah menerima laporan, sembilan petugas dikerahkan melakukan pertolongan.
Pencarian dilakukan selama kurang lebih dua jam.
Namun, korban yang ditemukan di kedalaman sekitar 12 meter, sudah meninggal dunia.
"Posisi korban saat ditemukan kepalanya menghadap ke bawah. Kami temukan di kedalaman 12 meter, hanya mengenakan celana pendek.
Kami sempat terkendala saat melakukan penyelaman, karena kondisi di dalam air itu sangat gelap, tekanan airnya juga cukup kuat. Korban memang tidak bisa berenang," jelasnya.
Kapolsek Kubutambahan, AKP Mustiada menambahkan, jenazah korban berhasil ditemukan sekitar pukul 15.00 Wita dan langsung disemayamkan di rumah duka, di Dusun Kelandis.
"Korban meninggal dunia akibat tenggelam. Rencananya yang bersangkutan akan dikuburkan besok (hariini, red)," ucapnya.
AKP Mustiada pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas berenang.
"Apalagi kalau tidak bisa berenang, jangan nekat lah. Minimal harus dalam pengawasan orangtua," tutupnya. (*)