Bale Kambang Peninggalan Raja Bali di Kota Mataram NTB Ini Ambruk Setelah Diterjang Angin Kencang
Fenomena cuaca buruk yang melanda diberbagai daerah di Indonesia, juga terjadi di wilayah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB),
Namun, ketiganya berhasil keluar dengan selamat saat bangunan mulai roboh.
"Untungnya mereka sudah keluar dari Bale Kambang, jumlahnya 3 orang pengunjung waktu itu, sehingga atap bangunan ambruk tak ada korban jiwa," kata Sugata.
Pernah roboh pada 17 tahun silam
Menurut Sugata, Bale Kambang pernah roboh pada 2002 lalu.
Kemudian, saat gempa mengguncang Lombok beberapa waktu lalu, struktur bangunan Bale Kambang bergeser.
Saat ditemui di Taman Mayura, kerabat Raja Anak Agung Ngurah Anglurah Karangasem, Anak Agung Made Jelantik Briang Wangsa mengatakan bahwa kejadian ini adalah peristiwa alam yang tidak bisa diprediksi.
Meski demikian, Made Jelantik memastikan bangunan sejarah tersebut selalu mendapat perawatan.
"Ini sebuah refleksi kita untuk ke depannya yang namanya situs harus direnovasi secara benar. Kita selama ini sudah sering berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Balai Cagar Budaya yang merupakan leading sector untuk mengawasi dan merawat benda-benda dan bangunan bersejarah ini," kata Made Jelantik.
Meski hujan lebat dan angin kencang, para pengunjung kembali berdatangan ke Taman Mayura. Mereka justru ingin melihat situs bersejarah yang ambruk karena angin kencang.
Sementara itu, Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Ahsanul Khalik mengimbau pada masyarakat untuk waspada, mengingat adanya potensi bencana hidrometeorologi.
"Bencana hidrometeorologi ini merupakan peralihan musim, dari kemarau ke musim hujan yang kadang disertai angin kencang yang bisa menumbangkan pepohonan dan bisa juga dalam bentuk angin puting beliung yang bisa merusak rumah dan bangunan lain," kata Ahsanul.
Menurut Ahsanul, ada sejumlah pohon dan bangunan yang mengalami kerusakan termasuk Bale Kambang karena angin kencang di wilayah Mataram.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bangunan Peninggalan Raja Bali di Lombok Ambruk Diterjang Angin