10 Aturan yang Harus Ditaati Sebelum Melukat di Pura Tirta Empul Gianyar Bali

Tirta Empul berjarak 32 kilometer dari Kota Denpasar yang dapat ditempuh dengan lama perjalanan selama satu jam

Penulis: Noviana Windri | Editor: Huda Miftachul Huda
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Sejumlah Pemedek melukat di Tirta Empul Tampak Siring bertepatan dengan Hari Raya Kuningan, Sabtu (9/7). 

10. Tidak diperbolehkan masuk bagi wanita yang sedang datang bulan.

Itulah peraturan bagi pengunjung Tirta Empul yang harus dipatuhi.

Sejumlah krama sedang membasuh diri di pancuran suci Tirta Mpul, Desa Manukayalet, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Kamis (8/9/2016).
Sejumlah krama sedang membasuh diri di pancuran suci Tirta Mpul, Desa Manukayalet, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Kamis (8/9/2016). (Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta)

Secara etimologis bahwa Tirta Empul berarti air yang menyembur keluar dari tanah.

Kemudian Tirta Empul berarti air suci yang menyembur keluar dari tanah.

Pura Tirta Empul sendiri merupakan salah satu pura penting di Bali yang digunakan oleh umat Hindu untuk prosesi upacara seperti melasti dan melukat.

Di sisi barat Tirta Empul ada bukit hijau subur berdekatan dengan Istana Nasional Tampaksiring yang dibangun selama pemerintahan era Presiden Soekarno.

Pura dibagi menjadi 3 bagian yaitu Jaba Pura (halaman depan), Jaba Tengah (halaman tengah) dan Jeroan (halaman dalam).

Di tengah-tengah Tirta Empul terdapat mata air yang bersumber dari dalam tanah kemudian disalurkan ke sebuah pancuran.

Pacuran air terbagi menjadi 3 kolam pethirtaan.

Kolam paling barat memiliki 13 pancuran air, kolam tengah memiliki 2 pancuran air dan kolam paling timur jumlahnya 6 pancuran air. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved