WIKI BALI

WIKI BALI: 6 Sungai yang Bisa Dijadikan Tempat Nongkrong di Denpasar

Sungai yang dulunya jadi tempat sampah kini jadi tujuan wisata, Berikut 6 sungai di Kota Denpasar yang bisa jadi alternatif wisata.

Tribun Bali/Putu Supartika
Hasil penataan di Tukad Oongan Denpasar, Kamis (5/12/2019) 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Denpasar terus melakukan penataan terhadap sungai-sungai yang ada di Kota Denpasar.

Beberapa ruas sungai ditata dan dijadikan sebagai tempat wisata atau nongkrong.

Hal ini juga dilakukan sebagai cara untuk menekan pencemaran sungai.

Sehingga sungai yang awalnya jadi tempat pembuangan sampah telah diubah menjadi tempat tujuan wisata.

Berikut 6 sungai di Kota Denpasar yang bisa jadi alternatif wisata.

1. Tukad Oongan

Setelah selesai ditata pada 5 Desember 2019 lalu, penataan sungai di bantaran Tukad Oongan telah diresmikan pada tanggal 16 Desember 2019 kemarin.

Penataan ini diberi nama Taman Lila Ulangun Oongan.

Sisi kiri maupun kanan sungai ini ditata dan dilengkapi berbagai jenis tanaman untuk mempercantik suasana.

Juga jembatan yang menghubungkan sisi kiri dan kanan sungai dipercantik.

Pengunjung bisa duduk bersantai di tangga-tangga pinggir sungai sambil melihat aliran sungai.

Dana untuk pembangunannya menggunakan Dana APBD Kota Denpasar sebesar Rp 3,6 Milyar lebih 

Taman ini dilengkapi beberapa fasilitas, mulai dari parkir, toilet, ruang edukasi, pusat kuliner, taman, fasilitas vegetasi dan pencahayaan, serta jalur pejalan kaki. 

Jejak Kaki Misterius di Kaca Mobil dan Raibnya Uang Nyoman Rusmini di Mengwi Badung

Masa Sanggah CPNS 2019, Apa Yang Harus Dilakukan Pelamar?

2. Tukad Badung

Tukad Badung atau Tukad Korea yang telah ditata sebelumnya
Tukad Badung atau Tukad Korea yang telah ditata sebelumnya (Tribun Bali/Putu Supartika)

Tukad Badung yang dulunya kumuh kini telah ditata dengan baik dan dijadikan tempat wisata yang bernama Taman Kumbasari Tukad Badung.

Bahkan jika berkunjung ke sana malam hari akan menemukan lampu warna-warni yang indah bagaikan kunang-kunang berwarna di tengah kegelapan malam.

Penataan Tukad Badung yang menghabiskan dana sekitar Rp 5 miliar itu terinspirasi Sungai  Cheonggyecheon yang menjadi ikon Kota Seoul, Korsel.

Pada sungai ini juga dibuatkan jogging track, tempat mancing taman, air mancur, dengan panjang mencapai 120 meter.

Objek wisata ini mengingatkan masyarakat bahwa sungai jika ditata akan menjadi tempat berlibur yang indah.

Sungai ala Korea tersebut terlihat menarik perhatian warga dan jadi ajang untuk melakukan swafoto.

Selain itu, saat ini juga dihiasi dengan mural kopi yang akan menambah keindahannya.

Mural ini menggambarkan tentang Pasar Payuk tempo dulu di Denpasar.

Selain itu, di sisi selatan juga ada mural 3D yang cocok digunakan sebagai tempat untuk melakukan swafoto.

Bupati Giri Prasta Bangga ST Bima Sakti Baturiti Bersatu

Kisah Lengkap Skandal Perselingkuhan Miss Hong Kong 2012 Jacqueline Wong

Saat malam, lampu warna-warni menghiasi Tukad Badung yang berada di sebelah barat Pasar Badung ini.

Dengan warna-warni lampu yang indah ini, Tukad Badung menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Di sisi kanan dan kiri dari sungai ini juga dilengkapi dengan taman.

Ada berbagai macam tanaman yang menghiasi mulai dari palem, rumput mutiara, dan tanaman hias lainnya.

Selain itu, ada juga bangku taman untuk pengunjung duduk santai menikmati keindahan Tukad Badung ini.

Selain lampu warna-warni, juga ada air mancur.

Bahkan ada air mancur yang disemprotkan dari jembatan.

Ketika malam air mancur ini terlihat indah dengan paduan lampu warna-warni.

Saat kunjungan kerja ke Pasar Badung, Sabtu (18/5/2019) kemarin Presiden RI, Joko Widodo berkunjung ke Tukad Badung.

Didampingi Menteri PUPR dan pejabat daerah di Bali termasuk Gubernur Bali, Wayan Koster, dan Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra duduk santai di pinggir sungai sambil menyapa warga sekitar.

Dalam kesempatan tersebut Jokowi mengapresiasi penataan Tukad Badung.

"Penataan sungai yang Taman Kumbasari ini bagus, penataan sungainya, kehijauannya," kata Jokowi.

Saat berkunjung ke Taman Kumbasari Tukad Badung, Jokowi juga sempat menyinggung tentang air Tukad Badung yang kurang jernih.

Dan ia juga memerintahkan Menteri PUPR untuk membantu melakukan penjernihan yang kini sudah terpasang.

Mendikbud Nadiem Makarim Pilih Pertahankan Sistem Zonasi dengan 3 Pertimbangan

Tak Ada Pengangkatan CPNS Jalur Indonesia Sehat, KemenPANRB Imbau Masyarakat Tak Tertipu

3. Tukad Loloan

Lokasinya di dekat Pantai Mertasari Sanur.

Tukad ini ditata tahun 2016.

Di sini ada beberapa fasilitas yakni jogging track, tempat memancing dan juga bale bengong.

Biasanya di sini akan ramai saat liburan maupun sore hari.

4. Tukad Taman Pancing

Tukad Taman Pancing yang berada di Pemogan, Denpasar Selatan,  Denpasar juga bisa jadi salah satu tempat wisata.

Di kiri dan kanan sungai ini ada tempat untuk jogging track juga tempat untuk bersantai dengan hamparan luas.

Sementara dari namanya juga sudah bisa diketahui bahwa tempat ini merupakan salah satu tempat untuk memancing di Denpasar.

Di tempat ini juga sempat dikaksanakan penebaran benih ikan.

Namun, kadang-kadang sungai ini berbusa karena limbah usaha warga yang dibuang ke sungai.

416 Pelamar CPNS di Klungkung Gugur Tahap Administrasi, IPK di bawah 3.0 hingga Tak Lampirkan STR

5 Cara Dan Syarat Turun Kelas BPJS Kesehatan Dengan Program Praktis, Berlaku hingga 30 April 2020

5. Tukad Tagtag

Tukad tagtag berada di sebelah timur Taman Kota Lumintang 

Di pinggir sungai juga terdapat jogging track dan tempat memancing.

Di jalan menuju Tukad ini juga dihiasi dengan mural.

6. Tukad Bindu

Keciprat air di kiri dan kanan bibir sungai Tukad Bindu, Denpasar ketika tubuh seorang anak mendarat di air setelah melompat dari atas tempat pembagian air.

Puluhan anak secara bergiliran menceburkan dirinya ke air sambil tertawa lepas menikmati liburan sekolah.

Di antara mereka ada Agus Ari, yang sering datang ke sungai ini untuk bermain dan berenang.

Tukad Bindu yang berada di wilayah Banjar Ujung, Kesiman, Denpasar kini menjadi arena bermain anak-anak, tempat berlibur, belajar, maupun olahraga.

Sebelum tahun 2010, Tukad Bindu adalah tempat pembuangan limbah rumah tangga.

Sungai kotor tak terawat, tak ada anak-anak yang sudi menceburkan diri ke air untuk berenang sambil bercanda.

Hingga akhirnya, atas inisiatif Kepala Lingkungan Banjar Ujung, Kesiman, Denpasar, AA Ari Temaja bersama beberapa warga sekitar, Tukad Bindu berbenah secara perlahan.

Mengubah mindset masyarakat di bantaran sungai memang merupakan langkah yang cukup ampuh untuk menjadikan sungai menjadi bersih. 

Melangkah pelan tapi pasti, kesan sungai yang jorok, pelan-pelan hilang dan sekarang menjadi pilihan untuk berlibur di Kota Denpasar.

Selain itu, sejak 22 Maret 2017 terbentuk sebuah Yayasan Tukad Bindu yang beranggotakan 15 orang.

Tempat ini akan ramai bila hari libur, termasuk Sabtu Minggu.

Saat hari libur, ibu-ibu datang pagi untuk jogging atau olahraga karena di sana ada jogging track dan fasilitas olahraga di pinggir sungai.

Jika hari biasa, pada jam-jam pulang sekolah, pukul 14.00 atau 14.30 Wita, puluhan anak sekolah juga bermain di sungai.

Tak hanya tempat bermain, Tukad Bindu juga menjadi tempat untuk belajar mengenal sungai dan alam.

Tak ada tiket masuk ke objek wisata ini, hanya membayar uang parkir saja.
Dan jika ingin berdonasi seikhlasnya, telah disediakan kotak donasi di sebelah utara.

Lapak-lapak kecil pun bisa ditemui di kiri dan kanan sungai yang membelah Desa Kesiman Petilan dengan Kelurahan Kesiman ini.

Sekadar duduk menikmati secangkir kopi, segelas jus, atau makan ringan bisa ditemui di sini sambil melihat aliran kelokan sungai yang semakin berbenah menjadi lebih baik.

Bagaimana? Apakah ada rencana nongkrong di pinggir sungai menikmati liburan?

Tapi ingat jaga keselamatan ya, apalagi sekarang tengah memasuki musim hujan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved