Sehari Hanya Dikunjungi 7 Orang, Perusda Klungkung Tambah Koleksi Best Seller Tingkatkan Minat Baca
Pengunjung di Perpusda Klungkung masih tergolong minim, rata-rata hanya 7-8 orang per harinya
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Budiarti
Sehari Hanya Dikunjungi 7 Orang, Perusda Klungkung Tambah Koleksi Best Seller Tingkatkan Minat Baca
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Perpustakaan Daerah Klungkung tampak sangat lenggang, Rabu (18/12/2019) sekitar pukul 11.00 Wita.
Tidak ada satupun pengunjung yang datang untuk sekadar membaca buku.
Pengunjung di Perpusda Klungkung masih tergolong minim, rata-rata hanya 7-8 orang per harinya.
"Rata-rata pengunjung yang datang ke Perpusda itu 7 sampai 8 orang per hari. Tapi kemarin, lumayan ada belasan lah," ujar Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Klungkung, Ni Wayan Ringin, Rabu (18/12/2019).
Menurutnya, minat masyarakat Klungkung untuk ke perpustakaan memang masih rendah.
Terlebih dengan berkembangnya, teknologi handphone dan internet.
Untuk menambah minat baca, Dinas Kearsipan mengambil terobosan dengan menambah koleksi buku-buku best seller.
"Jemput bola sudah kami lakukan dengan perpustakaan keliling. Kami pun mencari cara lain untuk menarik angka kunjungan warga ke perpustakaan daerah. Kami coba dengan menambah koleksi buku-buku best seller di Gramedia," ungkapnya.
Upaya ini pun ternyata cukup efektif, walau tidak signifikan mengangkat jumlah pengunjung Perpusda Klungkung.
Sebelumnya rata-rata pengunjung di Perpusda Klungkung hanya 3-4 orang.
• BREAKING NEWS Antrean Tiket Bali United vs Madura United di Bali United Cafe Membeludak
• Sukerta Ajukan Pembelaan Dituntut 7,5 Tahun Penjara, Dugaan Korupsi LPD Sunantaya Tabanan
Pasca adanya koleksi best seller, jumlah kunjungan meningkat 7-8 pengunjung per harinya.
"Anak-anak siswa itu tertarik dengan best seller, terutama novel fiksi remaja seperti Dilan. Misalnya, masa pendaftaran CPNS seperti saat ini, pengunjung juga banyak mencari buku kisi-kisi dan latihan tes CPNS," ungkapnya.
Sementara tahun 2020 mendatang, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Klungkung menganggarkan pengadaan buku senilai Rp100 juta.
Meningkat dibanding anggaran yang dialokasikan tahun 2019 lalu dari APBD yang hanya Rp 70 juta.