Tips Sehat untuk Anda
Jangan Sembarangan Menyimpan dan Menyajikan ASI, Bisa Berbahaya Bagi Bayi, Begini Cara Tepatnya
Masalahnya, cara menyimpan ASI yang tidak benar dapat merusak kandungan gizinya
Jangan Sembarangan Menyimpan dan Menyajikan ASI, Bisa Berbahaya Bagi Bayi, Begini Cara Tepatnya
TRIBUN-BALI.COM - Jangan Sembarangan Menyimpan dan Menyajikan ASI, Bisa Berbahaya Bagi Bayi, Begini Cara Tepatnya
ASI sebaiknya diberikan kepada bayi dalam keadaan segar.
Tetapi, dalam kondisi tertentu, tak menutup kemungkinan untuk memompa dan menyimpan ASI lebih dulu sebelum diberikan kepada bayi.
Masalahnya, cara menyimpan ASI yang tidak benar dapat merusak kandungan gizinya sehingga berpotensi membahayakan kesehatan bayi.
Supaya kandungan gizi pada ASI tetap terjaga, ibu perlu memerhatikan hal-hal berikut ini.
Cara menyimpan ASI dengan wadah khusus
Toko perlengkapan bayi menawarkan berbagai macam tempat penyimpanan ASI.
Biasanya, wadah untuk menyimpan ASI ini terbuat dari material plastik khusus.
Ada juga yang berbentuk botol kaca kecil.
Semua wadah tersebut dibuat dengan memenuhi standar keamanan tertentu.
Jadi, jangan gunakan wadah sembarangan untuk menyimpan ASI, apalagi menggunakan plastik biasa.
Gunakan wadah khusus untuk menyimpan ASI, agar kualitas gizi dan kesegarannya selalu terjaga.
Berapa lama ASI dapat disimpan?
Daya tahan ASI selama masa penyimpanan, juga bergantung pada suhunya.
• Viral Postingan Tasya Farasya, Ternyata Begini Bahayanya Penggunaan Kosmetik Palsu Bagi Kesehatan
• Pura Dang Kahyangan Manik Api di Kemuning Terbakar Hebat, Kerugian Capai Rp 600 Juta Lebih
Berikut ini panduan penyimpanan ASI berdasarkan suhunya, baik dalam ruangan maupun lemari pendingin, dengan menggunakan wadah khusus.
- Suhu ruangan < 25 derajat celsius: 6-8 jam
- Suhu ruangan > 4 derajat celsius: maksimal 5 hari
- Suhu ruangan -15 derajat celsius (dalam freezer): maksimal 2 minggu
Lalu, bagaimana cara menyimpan ASI supaya tidak merusak kandungan gizinya?
Cara menyimpan ASI yang benar
Menyimpan ASI sembarangan dapat merusak kandungan gizinya, sehingga berpotensi membahayakan kesehatan bayi apabila mengonsumsinya.
Supaya hal ini tidak terjadi, lakukan langkah-langkah berikut ini.
- Sebelum menyimpan ASI, pastikan wadah yang digunakan sudah steril.
- Setelah ASI dimasukkan dalam wadah penyimpanan, segera dinginkan dalam waktu kurang dari 1 jam.
- Beri label untuk memudahkan Anda mengingat tanggal kedaluwarsa ASI.
- Tuliskan jam dan tanggal pada label, dan tempelkan di wadah penyimpanan ASI.
- Tak perlu penuhi wadah penyimpanan.
- Isi secukupnya saja, karena jika tidak habis, maka ASI harus dibuang.
- Jangan mencampur ASI yang sudah tersimpan dengan ASI baru.
• Waspada, 30 Telur King Cobra Ditemukan di Tegalan Banjar Munduk Lumbang Bali
• Seusai Pelantikan, Presiden Jokowi Rapat Tertutup dengan Pimpinan KPK yang Baru dan Dewan Pengawas
Setelah mengetahui cara aman menyimpan ASI, sekarang saatnya mempelajari bagaimana cara menyajikannya bagi bayi.
Cara menyajikan ASI yang telah disimpan
ASI yang disimpan di kulkas biasanya akan mengendap.
Jangan khawatir, kondisi ini termasuk normal.
Jika demikian, kocok wadah hingga ASI tercampur dan tidak ada endapan.
Bagaimana jika ASI membeku?
Tips berikut ini dapat Anda ikuti.
- Keluarkan ASI dari lemari pendingin. Supaya lebih cepat mencair, siram ASI dalam wadah tertutup dengan air dingin yang mengalir. Pastikan tidak ada air yang masuk ke dalam wadah dan tercampur dengan air susu.
- Jika cara tersebut dirasa kurang cepat, rendam ASI dalam wadah tertutup dengan air hangat. Hindari mencairkan ASI menggunakan microwave atau alat lain, dengan temperatur tinggi. Hal ini dapat merusak kandungan gizinya.
- Saat menghangatkan ASI, pilihlah ASI dengan tanggal penyimpanan yang paling lama terlebih dahulu.
- Hindari menyimpan kembali ASI yang telah dicairkan.
Cara menyimpan ASI di atas memang aman, tapi alangkah baiknya jika pemberian ASI dilakukan secara langsung.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cara Menyimpan ASI agar Kandungan Gizinya Tetap Terjaga