Pohon Beringin Raksasa yang Dikeramatkan di Munggu Badung Tumbang,Warga Tak Berani Bersihkan Kayunya

Kelian Pura Luhur Beten Bingin mengatakan, pihaknya tidak mau pohon beringin tersebut langsung dibersihkan.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Huda Miftachul Huda
tribun bali/ i komang agus aryanta
Pohon beringin di halaman Pura Luhur Beten Bingin Munggu, Badung, Bali yang tumbang mengenai pura hingga mengakibatkan beberapa pelinggih rusak, Rabu (25/12/2019) sore. 

"Bisanya banyak yang mebanten atau sembahyang di sini. Untuk saat tumbang tidak ada orang," jelasnya sembari mengatakan saat tumbang kebetulan hujan gerimis.

Ia pun mengatakan, pohon tumbang itu terjadi sekitar pukul 16.00 wita, hingga mengakibatkan beberapa pelinggih rusak parah.

Dari 13 pelinggih yang tertimpa pohon, hanya 3 pelinggih yang mengalami rusak berat termasuk penyengker.

"Kalau dihitung kerugian bisa mencapai Rp 100 juta lebih. Namun sementara kita akan langkukan upacara penuntunan dulu. Baru dibersihkan," katanya.

Kronologi Lengkap Sekeluarga India Terseret Arus, Pemandu Kejar Korban Pakai Perahu Rafting

Anjing Pelacak Diturunkan untuk Melakukan Pemeriksaan di Pelabuhan Padang Bai Karangasem

Made Rai Sujana yang merupakan Bendesa  Adat Munggu juga mengakui bahwa pohon beringin yang berusia ratusan tahun itu sangat disakralkan warga.

Bahkan saat upacara pengabenan warga diwajibkan mencari pohon beringin di pura Luhur Beten Bingin ini.

"Memang pohon ini kita sakralkan. Sehingga kita harus buat upacara dulu sebelum dilakukan pemberihan atau pemotongan," jelasnya.

Pihaknya mengaku akan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten Badung dalam hal ini BPBD Badung dalam pembersihannya nanti. "Mungin yang tinggi kita akan potong juga nanti. Agar tidak tumbang yang lain, dan menimpa pura," jelasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved