Gerhana Matahari Cincin

Puncak Penampakan Gerhana Matahari Cincin Terlihat Pukul 14.03 WITA Seperti Sabit

Puncak fenomena Gerhana Matahari Cincin di Pulau Bali sudah terjadi tepat pukul 14.03 WITA tadi, berbentuk tampak seperti bulan sabit yang orange.

BMKG Wilayah III Denpasar
Foto : Screenshoot video dari livestreaming BMKG Wilayah III Denpasar saat puncak Gerhana Matahari Cincin. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Puncak fenomena Gerhana Matahari Cincin di Pulau Bali sudah terjadi tepat pukul 14.03 WITA tadi, berbentuk tampak seperti bulan sabit yang memerah muda atau orange.

“Puncaknya pukul 14.03 WITA berakhir 15.36 WITA. Dan gerhana matahari cincin terjadi selama 3 jam 22 menit,” jelas Ikhsan selaku Kepala Kantor BMKG Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar, Kamis (26/12/2019) yang ikut memantau fenomena ini diatas rooftop Kantor BMKG Wilayah III Denpasar.

Ia menambahkan untuk di Bali sendiri magnitudonya 68.4 persen artinya hanya bagian matahari yang tertutup 68.4 persen atau hanya gerhana matahari sebagian disini.

Hal yang perlu diperhatikan adalah untuk melakukan pengamatan gerhana matahari cincin tidak boleh dilakukan tanpa alat bantu karena dapat menyebabkan kerusakan hingga kebutaan. 

BREAKING NEWS: BMKG Wilayah III Denpasar Lakukan Pengamatan Gerhana Matahari Cincin 

Gerhana Matahari Cincin Siang Ini, Jangan Melihat Matahari Langsung, Ini Efeknya

Link Live Streaming Gerhana Matahari Cincin dari Denpasar Bali dan Wilayah Lainnya di Indonesia

Oleh karena itu, dihimbau agar menggunakan kacamata khusus matahari atau menggunakan teleskop yang dilengkapi dengan filter matahari, seperti filter Neutral Density 5 (ND-5) untuk mengamati gerhana matahari cincin. 

Gerhana Matahari merupakan fenomena alami yang terjadi ketika matahari, bulan dan bumi berada pada satu garis lurus, dimana cahaya matahari yang menyinari bumi terhalangi oleh bulan sehingga kondisi bumi akan gelap seperti malam hari meskipun masih siang/sore hari. 

Fenomena ini terjadi akibat dinamisnya pergerakan Matahari, Bumi dan Bulan yang terjadi pada fase bulan baru.

Sedangkan Gerhana Bulan terjadi ketika cahaya matahari menuju bulan terhalangi oleh bumi, sehingga tidak semua cahayanya sampai ke bulan dan itu terjadi pada saat bulan purnama. 

Untuk waktu terjadinya gerhana, baik itu gerhana matahari maupun gerhana bulan bisa diprediksi dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi. 

Gerhana matahari cincin terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi terletak pada satu garis sehingga tidak sepenuhnya cahaya matahari dapat diterima bumi. 

Disebut gerhana matahari cincin karena cahaya matahari yang menuju ke bumi ditutup sepenuhnya oleh permukaan bulan, sehingga tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya. 

Gerhana Matahari Cincin melewati 7 provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur. 

Sedangkan untuk daerah lainnya juga bisa mengamati Gerhana Matahari Cincin berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana tertentu.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved