Bali Jadi Provinsi Terbanyak Kelima Ditemukannya HIV/AIDS, Jumlahnya Mencapai 22.034 Kasus
Jika secara jumlah kasus memang Bali masih berada di nomor lima nasional. Namun jika dilihat secara rate, maka Bali masuk di nomor dua.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Provinsi Bali nampaknya masuk lima besar dalam jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia.
Jumlah kasus paling tinggi yakni berada di Provinsi DKI Jakarta, kemudian disusul oleh Jawa Timur, Jawa Barat, Papua dan Jawa Tengah.
"Kalau kita (Bali) di Indonesia mendapatkan urutan lima," kata Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali Made Suprapta saat ditemui Tribun Bali di kantornya beberapa waktu lalu.
Menurutnya, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1987 hingga sekarang, jumlah kasus HIV/AIDS di Bali sudah mencapai 22.034 kasus.
Sementara jika dilihat data Kementerian Kesehatan RI, di DKI Jakarta sudah terdapat sebanyak 55.099 kasus, Jawa Timur 43.399 kasus, Jawa Barat 31.293 kasus, Papua 30.699 kasus, dan Jawa Tengah 24.757 kasus.
• Ketua DPRD Karagasem Mengisi Materi Wawasan Kebangsaan di Acara Diklatsar Banser
• 4 Perairan Bali Ini Terus Menjadi Sorotan BMKG, Masyarakat Diimbau Waspada Potensi Gelombang Tinggi
Jika secara jumlah kasus memang Bali masih berada di nomor lima nasional. Namun jika dilihat secara rate, maka Bali masuk di nomor dua.
"Rate itu jumlah kasus dibagi dengan jumlah penduduk di masing-masing provinsi. Sehingga kita berada di nomor dua. Nomor satu kayaknya masih dipegang sama Papua," kata dia.
Suprapta menjelaskan, di Bali jumlah HIV/AIDS didominasi oleh laki-laki sebanyak 13.722 orang, sementara perempuan hanya berada di angka 8.312 orang.
Jika dirunut berdasarkan kabupaten dan kota, jumlah kasus HIV/AIDS di Bali paling banyak ditemukan di Kota Denpasar dengan 8.287 kasus.
Selanjutnya disusul oleh Badung sebanyak 3.706 kasus, Buleleng 3.150 kasus, Gianyar 1.603 kasus, Tabanan 1.306 kasus, Jembrana 1.128, Karangsem 834 kasus, Bangli 460 kasus, Klungkung 449 kasus serta luar Bali 1.111 kasus.
Suprapta beralasan, paling banyaknya kasus HIV/AIDS di Kota Denpasar karena banyaknya masyarakat yang terkonsentrasi di wilayah tersebut.
• Seminar Budaya Sinergi Inovasi Denfes, Rai Mantra Ajak Berkreatifitas
• Mantan Persib Bandung Dias Angga Putra Sebut Hariono Sosok Loyalis
Selain itu juga disebabkan banyaknya masyarakat yang merantau ke Kota Denpasar sehingga secara otomatis tingkat penyebarannya paling tinggi.
Fasilitas kesehatan di Kota Denpasar juga dipandang jika dibandingkan dengan wilayah lainnya di Bali.
Sehingga, kata dia, banyak ditemukan adanya kasus HIV/AIDS setelah dilakukan tes di berbagai fasilitas kesehatan di Denpasar.