Pihak Rumah Sakit Minta Model Diubah, Gedung RSD Mangusada Tak Jadi Rampung November 2020

Pembangunan Gedung Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada yakni Blok D,F dan G ternyata tidak jadi rampung pada bulan november 2020 mendatang.

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Proyek pembangunan Gedung RSD mangusada pada Blok D,F dan G, Selasa (31/12/2019) 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Pembangunan Gedung Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada  yakni Blok D,F dan G ternyata tidak jadi rampung pada bulan november 2020 mendatang.

Pasalnya, setelah proses pembangunan sudah berjalan, ada beberapa model bangunan yang harus diubah sesuai dengan permintaan pihak Rumah Sakit.

Dengan ada perubahan atau review dari pihak rumah sakit, pembangunan pun menjadi bertambah termasuk beberapa pekerjaan.

Awalnya proyek yang menghabiskan ratusan miliar itu dipastikan rampung pada bulan november mendatang. Namun kini berubah menjadi bulan Desember. 

Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Badung  IGA Ngurah Arinda Trisnawati, saat dikonfirmasi tak menampik hal tersebut.

Menurutnya, meski rampung di Bulan Desember, pembangunan tersebut tidak bisa dikatakan molor.

“Karena ada perubahan pada alat radiologinya jadi, desain bangunannya juga berubah, makanya rampungnya di Bulan Desember,” katanya saat dikonfirmasi Selasa (31/12/2019) kemarin.

Pasar Tradisional Banyuwangi Kini Dilengkapi Ruang Kreatif buat Milenial

Awal Tahun 2020, Band Kyana Akan Rilis Karya dan Kenalkan Personel Baru

Bahkan pihaknya mengatakan, dalam pembangunan dinilai sudah sesuai standar dan tidak ada masalah.

Sehingga pembangunan dipastikan akan rampung pada bulan Desember 2020 mendatang.

“Untuk anggaran pun tidak ada masalah, sesuai kerja sama atau tender, bangunan itu akan menghabiskan Rp 255. 648. 738.700,” katanya.

Disinggung mengenai progres pengerjaan, Arinda mengatakan sudah berjalan, progresnya mencapai 35, 97%.

Sehingga nantinya akan dilanjutkan pembangunannya pada tahun 2020, karena proyek ini sifatnya tahun jamak (multi years).

Pihaknya pun menegaskan Gedung D rencananya akan digunakan untuk poliklinik dengan sistem cluster dan ruang rawat inap kelas II dan kelas I.

Gedung F rencana dimanfaatkan untuk pusat onkologi pelayanan khusus kanker, ruang pelayanan eksklusif seperti pelayanan bayi tabung dan ruang khusus rawat anak.

Dari Pelayanan Paspor Darurat hingga TAK, Inilah Capaian Imigrasi Selama 2019

Keluh Kesah & Kian Sepinya Pedagang Terompet di Kuta Sambut Malam Tahun Baru 2020, Ada Apa?

Gedung G, rencana menjadi pusat pelayanan cuci darah, juga pusat manajemen, untuk pendidikan dan pengembangan, dapur serta laundry

Disinggung mengenai apakah ada ada penambahan dana terkait berubahnya pembangunan tersebut, Arinda pun mengaku tidak ada.

Dana yang digunakan tetap pada dana atau anggaran pembangunan Gedung tersebut.

“Totalnya tetap, itu rencananya kan November 2020. Karena ada perubahan jadi pembangunan lagi sehingga rampungnya 15 Desember,” tegasnya.

Untuk diketahui, proyek yang dianggarkan sebesar Rp 262 miliar itu nantinya akan digunakan gedung D, F, dan G.

Anggaran yang sebesar itu pun dikatakan tidak ada rasionalisasi saat Badung mengalami permasalahan dalam keuangan.

“Kalau pembangunan gedung ini (RSD- red) tidak ada masalah, tidak ada rasionalisasi pula,” kata Arinda.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pelayanan RSD Mangusada, dr Made Nurija, juga membenarkan bahwa proyek gedung D, F, dan G mulai digarap November 2018 lalu.

Bahkan menurutnya adanya pembangunan tersebut akan menjadi pelengkap dalam pengembangan fasilitas di rumah sakit.

Terkuak, Motif Pria Bertato Tembaki Kepala & Pipi Pedagang Kopi Sampai Terluka, Begini Kronologinya

Pantauan Udara Kondisi Lalu Lintas Terkini di Bali, Ini Kondisi Sanur, Kuta, Jimbaran dan Tabanan

“Rencananya nanti Gedung D akan difungsikan sebagai ruang poliklinik, ruang operasi emergency, ruang ICU, HCU, dan PICU serta ruang rawat inap,” katanya.

Ia juga mengatakan untuk lantai 1 dan 2 di gedung D akan difungsikan sebagai rawat jalan atau poliklinik.

Seperti jantung, paru, dan poliklinik lainnya. Selain itu juga ada blok tambahan dari UGD yakni ruang operasi emergency.

Begitu juga untuk lantai 3, ia mengatakan akan digunakan untuk ruang ICU, HCU, dan PICU.

“Nanti untuk lantai 4 ruang inap kelas 2 dan 1 dengan 64 tempat tidur,” tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved