Sudah Telanjur Dilakban Matanya Lalu Dipukuli Polisi, Mahasiswa Ini Diduga Korban Salah Tangkap

Ia diinterogasi dan bahkan dipukuli beberapa kali oleh petugas polisi karena dianggap terlibat dalam kasus pencurian rumah

Editor: Huda Miftachul Huda
KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Armaini di Mapolresta Yogyakarta Senin (30/12/2019). 

Saat itu, HF mengaku sedang makan di sebuah warung.

Namun tiba-tiba muncul beberapa orang berpakaian preman.

Tanpa menunjukkan surat dan menjelaskan keterangan apapun, mereka kemudian mengikat tangan HF dan menutup matanya menggunakan lakban.

Ia kemudian dibawa ke sebuah tempat yang mirip dengan penginapan dengan menggunakan mobil.

Di tempat tersebut sudah ada beberapa temannya yang berasal dari satu kampung.

Mereka terbukti sebagai pelaku pencurian rumah di Kota Yogyakarta.

Di lokasi itu, lanjut HF, Ia diinterogasi dan bahkan dipukuli beberapa kali oleh petugas polisi karena dianggap terlibat dalam kasus pencurian rumah.

Banyak yang Mabuk Saat Perayaan Tahun Baru, 200 Petugas Satpol PP Diterjunkan di Kuta

Biaya Parkir di Gang Jalan Pantai Kuta Tembus Rp 10 Ribu, Pengunjung Pilih Parkir Sembarangan

Beberapa barang berharga seperti HP dan ATM juga disita saat proses interogasi tersebut.

"Pemukulan berhenti setelah teman saya mengatakan saya tidak terlibat," ucapnya.

Setelah itu, keesokan harinya ia dibebaskan polisi karena dianggap tidak terbukti.

Namun, beberapa barangnya yang disita hingga sekarang belum juga dikembalikan.

Karena tidak terima dengan perlakuan itu, ia akhirnya melakukan visum ke RS dan melaporkannya kepada Polda DIY dan Ombudsman RI Perwakilan DIY. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul jadi-korban-salah-tangkap-polisi-hf-minta-keadilan?

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved