Pelukis Wanita Wayang Kamasan Berpulang

Sempat Dilarang Melukis karena Tabu, Suciarmi Buat Penglingsir-nya Terkejut dengan Karya Pertama

Suasana duka sangat terasa di kediaman almahum Ni Made Suciarmi di Banjar Sangging, Desa Kamasan, Klungkung, Bali Senin (6/1/2020).

Keluarga almarhum Ni Made Suciarmi
Prosesi pengabenan wanita pertama yang menekuni gaya seni lukis klasik wayang Kamasan, Ni Made Suciarmi (87), di Desa Kamasan, Klungkung, Senin (6/1/2020) 

Suciarmi meninggalkan 6 orang anak, yang ia besarkan dengan goresan tinta lukis.

Mobil Istri Pengacara Ngurah Artana Didor, Ayu Werdining bareng Suami Lapor ke Polda Bali

Bahkan putrinya ada yang sudah meraih gelar Doktor dan menjadi Dosen di Universitas Udayana dan Kepolisian berpangkat AKBP di Polda Bali.

"Kita telah kehilangan seorang pelukis senior Klasik Wayang Kamasan. Semoga kiprah, semangat, dan tauladannya dalam melestarikan seni lukis Kamasan bisa diikuti oleh generasi muda saat ini," ungkap Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta daat sempat melayat ke rumah duka.

Saat ini, semangat Suciarmi dalam melukis wayang klasik menjadi inspirasi bagi wanita di Kamasan. Bahkan saat ini hampir setiap wanita di Banjar Kamasan mampu melukis wayang Kamasan.

Baik itu ibu-ibu, sampai anak-anak. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved