Berawal dari Mengiris Tangan, Jejak Guru Perkosa Siswi dari Kelas 5 SD Terbongkar, Awalnya Saat Les

Dugaan perkosaan yang dilakukan oknum guru sekolah dasar (SD) terjadi di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Rizki Laelani
KOLASE TRIBUN BALI
ILUSTRASI PERKOSAAN:Dugaan perkosaan yang dilakukan oknum guru sekolah dasar (SD) terjadi di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.Seorang guru olahaga berinisial AA KW (50) ini, diamankan pilisi sekitar pukul 14.00 WITA pada Selasa (21/1/2020). 

Berawal dari Mengiris Tangan, Jejak Guru Perkosa Siswi dari Kelas 5 SD Terbongkar, Berawal dari Les

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Dugaan perkosaan yang dilakukan oknum guru sekolah dasar (SD) terjadi di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.

Seorang guru olahaga berinisial AA KW (50) ini, diamankan pilisi sekitar pukul 14.00 WITA pada Selasa (21/1/2020).

Tersangka menurut polisi telah mengakui perbuatannya.

“Ya setelah kita periksa, tersangka langsung kita amankan untuk dibawa ke Polres Badung,” ujar Kasat Reskrim Polres Badung AKP Laorens Rajamangapul Heselo, SIK saat dihubungi Selasa (21/1/2020) malam.

Pihaknya mengatakan, perintah Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi, SIK tidak ada penangguhan terhadap tersangka.

“Sambil melengkapi BAP dan data yang lain, tetap kami amankan. Pasalnya hasil pisum juga diperkirakan keluar besok pagi,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang guru SD yang bertugas sekitar Kecamatan Mengwi diduga mencabuli siswanya.

Motifnya dengan mengajak siswinya mengikuti les sekolah dengan olahraga.

Kepincut Teman Suami, Rela Selingkuh hingga Ngamar di Penginapan Peken Tabanan, Sang Istri Terdiam

Puluhan Babi Mati di Desa Jebu Bali, Ciri Bintik-bintik Merah Mirip Demam Babi Afrika

Nah saat itulah siswa disuruh satu-satu masuk ruangan kelas dengan alasan diajari sendiri untuk olahraga tersebut didalam kelas.

Menurut informasi yang didapat, persetubuhan guru dengan siswa itu sudah terjadi dari 2018 lalu.

Oknum guru olahraga SD itu, menyetubuhi siswanya yang bernama KPP sejak duduk di bangku sekolah dasar.

Kejadian itu terungkap lantaran korban yang kini sudah duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) merasa takut dicari-cari terus oleh pelaku.

Sehingga korban frustasi dengan cara mengiris-iris tangannya.

Perbuatan tersebut diketahui oleh seorang guru TU SMP tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved