Misteri Puluhan Babi di Bali Mati Mendadak, Ditemukan Tanda-tanda Aneh Ini 

Setelah Badung laporan kematian babi datang dari Kabupaten Tabanan, Bali. Puluhan ekor babi milik warga Desa Jegu, Kecamatan Penebel, Tabanan mati

Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi babi potong - Mendekati hari penampahan Galungan, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng memastikan kebutuhan babi terpenuhi. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Setelah Badung laporan kematian babi datang dari Kabupaten Tabanan, Bali.  Puluhan ekor babi milik warga Desa Jegu, Kecamatan Penebel, Tabanan mati secara mendadak.

Hingga pekan ketiga bulan Januari 2020 sudah puluhan ekor babi yang mati.

Peristiwa ini sudah dilaporkan pemerintah desa kepada Dinas Pertanian Tabanan

"Sudah ada puluhan ekor babi yang mati mendadak," ujar Perbekel Jegu, Kadek Agus Merta Wirawan, Selasa (21/1).

Pada babi yang mati mendadak ditemukan bintik merah dan warna hitam di bagian telinga.

Puluhan Babi Mati di Desa Jebu Bali, Ciri Bintik-bintik Merah Mirip Demam Babi Afrika

Banyak Babi Mati, Dewan Harapkan Peternak Babi di Badung Tidak Cemas

Pemerintah melalui Dinas Pertanian Tabanan belum  memastikan penyebab kematian hewan tersebut.

Mereka menunggu hasil tes laboratorium.

Kadek Agus Merta Wirawan menjelaskan, kematian babi terjadi sejak awal bulan. "Kami sudah laporkan peristiwa ini ke Dinas  Peternakan Tabanan," ujarnya.

Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Tabanan, I Wayan Suamba mengakui babi mati mendadak di wilayah Desa Jegu terjadi sejak awal bulan Januari. Pihaknya  menerima laporan, Jumat (10/1) lalu.

Menurut dia, ketika mengetahui babinya sakit, warga Jegu obati sendiri termasuk dengan cara menyuntik,  Ketika babi tak kunjung sembuh, baru mereka lapor ke petugas veteriner. 

“Kami bersama Balai Veteriner Bali langsung turun ke Desa Jegu setelah dapat laporan," kata Suamba.

Wayan  Suamba menjelaskan, pihaknya menemukan bercak atau bintik merah serta warna biru pada bagian telinga babi yang mati mendadak.

Sampel sudah diambil untuk diteliti lebih lanjut.

"Petugas BPVet Bali langsung membawa sampel tersebut ke Medan untuk diteliti lebih lanjut. Butuh waktu cukup lama untuk mengetahui hasilnya,” katanya.

Suamba mengimbau peternak menjaga kebersihan kandang babi serta lingkungannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved