Virus Korona Asal China Menyebar sampai AS, Ahli Peringatkan Penularan saat Libur Imlek
Penyakit jenis baru yang telah membuat sakit ratusan orang dan setidaknya membunuh 6 orang di Asia
Sementara ini, pasien dilaporkan dalam kondisi baik namun masih ditempatkan dalam ruang isolasi untuk terus dipantau kesehatan dan dicegah kemungkinan penularannya, kata pihak kesehatan.
Sebuah karya seni komputer dari coronavirus, dinamai sesuai dengan corona, atau mahkota, protein permukaan (titik-titik luar) yang digunakan untuk menembus sel inang.
Ke depannya, para penumpang pesawat dari Wuhan yang bepergian ke AS, baik penerbangan langsung maupun tidak langsung, akan diizinkan masuk setelah dilakukan proses screening di bandara di AS.
Bandara-bandara di AS yang melakukan screening medis seringnya melakukan pemeriksaan suhu dan mengidentifikasi gejala-gejala seperti batuk dan gangguan pernafasan.
Pada pekan lalu, pihak CDC memulai melakukan screening medis untuk para penumpang asal Wuhan yang tiba di Bandara Internasional John F. Kennedy di New York, Los Angeles dan di Bandara Internasional San Fransisco.
Dimulai pada pekan ini, para penumpang Wuhan akan juga dilakukan screening medis di Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta dan Bandara Internasional Chicago O'Hare.
Pihak CDC resmi telah meningkatkan status kunjungan penumpang dari Wuhan, China, dari level 1 ke level 2, berdasarkan websitenya.
Pada Selasa siang (21/1), sejumlah agensi wisata memberi peringatan kepada para pelancong untuk mengenali gejala-gejala yang ditimbulkan.
Ahli Peringatkan Penularan Virus Korona yang Dibawa dari Wuhan, China
Jelang liburan Tahun Baru Imlek, ahli kesehatan menyebut warga China yang terinfeksi dapat membawa virus korona ke luar negeri.
Virus korona yang telah menginfeksi 270 warga China ini menurut ahli dimungkinkan dapat terbawa oleh warga China yang seringkali bepergian ke berbagai tempat baik di dalam maupun luar negeri selama masa liburan.
Dilansir oleh Business Insider, warga China merayakan Festival Tahun Baru Imlek dari tanggal 10 Januari hingga 18 Februari 2020.
Sementara di Indonesia, Hari Raya Imlek jatuh pada tanggal 25 Januari 2020.
Pemerintah China memperkirakan setidaknya 3 juta orang akan bepergian ke berbagai negara di dunia untuk merayakan liburan.
Kegiatan ini disebut akan menjadi migrasi manusia terbesar di dunia.