Apresiasi ASDP, Kembang Hartawan Pilih Pembangunan Dermaga Eksekutif Daripada Jembatan Selat Bali

Ketimbang membangun jembatan Selat Bali yang sarat kontroversi, Wabup Kembang lebih setuju dengan ide pembangunan dermaga eksekutif

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
Dok Humas Jembrana
Pertemuan Wabup Kembang dengan GM ASDP Ketapang Gilimanuk Fahmi Alweni, Selasa (21/1/2020) lalu. Apresiasi ASDP, Kembang Hartawan Pilih Pembangunan Dermaga Eksekutif Daripada Jembatan Selat Bali 

Apresiasi ASDP, Kembang Hartawan Pilih Pembangunan Dermaga Eksekutif Daripada Jembatan Selat Bali

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Wacana pembangunan jembatan selat Bali kembali mencuat.

Ide pembangunan jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Bali itu sebelumnya secara tegas ditolak warga dan beberapa elemen masyarakat Bali.

Penolakan senada juga disampaikan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan.

Ketimbang membangun jembatan Selat Bali yang sarat kontroversi, Wabup Kembang lebih setuju dengan ide pembangunan dermaga eksekutif yang saat ini dirancang pihak ASDP.

Rencananya PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang akan membangun dermaga eksekutif di Pelabuhan Ketapang serta Pelabuhan Gilimanuk.

Menurutnya, kehadiran dermaga eksekutif akan memudahkan masyarakat, terutama memberikan akses terbaik bagi wisatawan yang hendak berwisata dari Bali maupun Jawa.

Jalur penyeberangan memalui dermaga ini nanti dikhususkan untuk mobil dengan layanan premium, tidak bercampur dengan truk barang seperti sekarang.

Diyakini proses penyeberangan akan memangkas waktu jauh lebih cepat karena hanya butuh 15 menit menyeberang, sehingga mampu mengurai kemacetan maupun antrean panjang.

“Saya apresiasi rencana ASDP terkait pembangunan dermaga eksekutif. Manfaatnya banyak, masyarakat ada pilihan, tidak perlu mengantre lama saat menyeberang. Waktu tempuh juga dipercepat hanya 15 menit. Ini juga memudahkan akses orang dan barang, termasuk mengembangkan simpul ekonominya,“ ujar Wabup Kembang usai bertemu dengan GM ASDP Ketapang, Fahmi Alweni, Selasa (21/1/2020).

Lebih lanjut dikatakan Wabup Kembang, kehadiran dermaga eksekutif otomatis akan memupus wacana pembangunan jembatan Jawa-Bali yang kembali muncul.

“Kalau menyeberang lewat kapal saja cukup 15 menit, jadi rencana jembatan Jawa Bali tidak diperlukan lagi. Masyarakat ada alternatif yang bisa dipilih agar lebih cepat menuju Pulau Jawa, begitupun sebaliknya,“ sambungnya.

Selain itu, menurutnya dermaga eksekutif itu nanti juga sinergis dengan pembangunan Jalan Tol Denpasar – Gilimanuk.

Gubernur Bali Wayan Koster menyebut setelah Bali Utara, selanjutnya Jalan Tol Denpasar – Gilimanuk masuk prioritas.

Dirancang pada tahun 2021 nanti, mulai pembebasan lahan dengan melibatkan swasta.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved