Rp 10 Miliar untuk Mengurus Lahan, Revitalisasi 3 Dermaga di Batur Bangli Mulai Berjalan Tahun Ini

Proses revitalisasi dermaga di Danau Batur Bangli memasuki proses pematangan lahan

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Pematangan Lahan - Dermaga Kedisan, Kintamani satu di antara yang akan direvitalisasi. Rp 10 Miliar untuk Mengurus Lahan, Revitalisasi 3 Dermaga di Batur Bangli Mulai Berjalan Tahun Ini 

Rp 10 Miliar untuk Mengurus Lahan, Revitalisasi 3 Dermaga di Batur Bangli Mulai Berjalan Tahun Ini

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Proses revitalisasi dermaga di Danau Batur, Kintamani, Bangli, Bali, bakal digarap secara bertahap.

Pada 2020, kegiatan yang dibiayai pemerintah pusat itu memasuki proses pematangan lahan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bangli, I Gede Redika, Rabu (22/1/2020), menjelaskan, revitalisasi dermaga sejatinya sudah dirancang sejak tahun 2016 silam.

Pada tahun 2017, rancangan tersebut kemudian dilakukan perencanaan mendetail dengan pembuatan Detail Engineering Design (DED) serta masterplan.

“Kemudian pada tahun 2019 dilakukan review DED oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, pada tiga dermaga. Di antaranya Dermaga Kedisan, Dermaga Terunyan Desa, serta Dermaga Terunyan Kuburan. Dari DED tersebut diketahui anggaran total yang dibutuhkan untuk revitalisasi tiga dermaga, kurang lebih mencapai Rp 84 miliar,” ungkapnya.

Redika mengatakan, kegiatan revitalisasi seluruhnya dibiayai oleh pemerintah pusat.

Sedangkan pada tahun 2020, lanjutnya, sesuai informasi dari kementerian melalui badan pengelola transportasi darat wilayah Bali-NTT, kegiatan yang dilakukan yakni berupa pematangan lahan.

Setahun Berjalan, Pengadaan Nano Bubble Generator di Danau Batur Belum Ada Kejelasan

Dikerjakan Tahun Depan, Perbaikan Dua Dermaga di Wilayah Danau Batur Telan Anggaran Rp 10 Miliar

“Tujuannya agar ada kejelasan seberapa luas lahan yang dibutuhkan sesuai dengan DED, sehingga jelas batas-batasnya. Proses ini membutuhkan anggaran total sebesar Rp 10 miliar untuk tiga dermaga tersebut,” ucapnya.

Pejabat asal Banjar Kerta, Desa Batur Selatan, Kintamani itu, juga mengatakan, jika secara umum tidak ada masalah soal lahan.

Sebab untuk status lahan di wilayah Dermaga Kedisan, tercatat milik Kementerian Perhubungan.

Demikian pula untuk lahan di wilayah Desa Terunyan.

Redika mengatakan, pihaknya saat ini sudah mengantongi bukti berupa surat pernyataan kesediaan warga mengenai pemanfaatan lahan dari Bendesa Adat setempat.

“Surat pernyataan tersebut intinya menyetujui dan memberikan hak guna pakai terhadap tanah yang berada di wilayah Desa Adat Terunyan, kepada Kementerian Perhubungan apabila ada perbaikan dan perluasan dermaga sesuai dengan kebutuhan pemerintah,” ungkapnya.

Dari surat tersebut, Redika menjelaskan, pihaknya akan mematangkan kembali apakah sudah cukup diterima kementerian untuk pembangunan dermaga.

Seandainya cukup, maka proses selanjutnya tinggal sosialisasi.

Perjuangan Bocah SD di Danau Batur, Agus Naik Sampan ke Sekolah Saban Hari

Lima Nyawa Melayang di Danau Batur, Tiga Bunuh Diri, Dua Karena Sakitnya Kambuh

Sebaliknya, jika masih membutuhkan bukti konkret mengingat status tanah merupakan ayahan desa (AYDS), maka perlu proses pelepasan hak.

Dia mengungkapkan, perbaikan dermaga merupakan salah satu hal penting mengingat seluruh dermaga di wilayah Danau Batur tidak representatif.

Hal ini pula yang disinyalir menjadi faktor minimnya jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke objek wisata kuburan Desa Terunyan.

Berdasarkan data wisatawan ke Kintamani sepanjang tahun 2019, jumlah kunjungan tercatat 941.088 orang.

Sedangkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata kuburan Desa Terunyan hanya 160 ribu.

“Jumlah kunjungan tahun 2019 ini sangat sedikit. Begitupun dengan jumlah kunjungan tahun 2018, dari total kunjungan ke Kintamani sebanyak 418.000, kunjungan ke objek wsiata Desa Terunyan hanya 9.058 orang. Dari minimnya kunjungan inilah kami mencoba untuk meningkatkan fasilitas. Mudah-mudahan bisa meningkatkan jumlah kunjungan,” ucapnya.

Ihwal realisasi pembangunan dermaga, mantan Kepala Bidang Sarana Uji Dinas Perhubungan Kota Denpasar itu belum bisa memastikan, mengingat anggaran revitalisasi seluruhnya dibiayai pemerintah pusat.

“Harapan pak bupati kegiatan yang berjalan pada tahun 2020 ini bisa berlanjut pada tahun 2021,” tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved