29 Ekor Babi Mati di Denpasar, Penjual Daging Babi di Pasar Badung Mengeluh Sepi

Kematian babi masal dan mendadak yang terjadi belakangan ini membawa dampak pada penjualan daging babi di pasar, khususnya di Pasar Badung.

TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Penjual daging babi di Pasar Badung, Denpasar, Bali 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Kematian babi masal dan mendadak yang terjadi belakangan ini membawa dampak pada penjualan daging babi di pasar, khususnya di Pasar Badung.

Penjualan daging babi menjadi menurun dan lesu.

Salah seorang pedagang di Pasar Badung, Ni Made Sekarini mengatakan penjualan menurun sejak merebaknya isu ASF.

"Sudah sepi dari tiga bulan lalu. Namun semakin menurun saat adanya kejadian babi-babi yang mati mendadak," kata Sekarini, Senin (27/1/2020).

Dari China Ke Bali, Pramugari Dicurigai Terinfeksi Virus Corona, Kadis Kesehatan Sebut Gejala Flu

Ada Pasien Mengeluh Demam hingga Pilek, Pengunjung RSUD Sanjiwani Gempar Dikira Suspect Virus Corona

Tiba di Bali, Crew Lion Air Dari Wuhan Dicek Kesehatannya Dan Pesawat Disemprot Cairan Disinfektan

Padahal menurutnya, ia selalu memperhatikan kebersihan daging babi yang dijualnya.

"Saya mengambil daging dari rumah potong hewan (RPH) Denpasar yang kesehatan dicek sebelum dipotong serta kebersihannya terjamin," katanya.

Sebelum kejadian ini, dalam sehari dirinya mampu menjual hingga 7 ekor daging babi setiap harinya.

Namun kini ia hanya menyediakan 2 sampai 3 ekor daging babi perhari.

Jadi Perampok Kelas Kakap & Bagikan Hasil Jarahan ke Warga Miskin,Begini Perjalanan Hidup Johny Indo

Catat, Ini Barang-barang yang Tidak Boleh dan Boleh Dibawa Pulang dari Hotel

7 Kebiasaan yang Tanpa Disadari Memicu Kerusakan Rambut

"Itu pun belum tentu habis. Namun untuk harganya hingga saat ini belum ada perubahan, saya masih menjual dengan harga Rp 55 ribu hingga Rp 60 ribu perkilogram," katanya.

Pedagang lain, Kadek Sukari juga mengeluhkan hal yang sama di mana pembeli daging babi menurun belakangan ini.

Walaupun demikian harganya masih tetap ia menjual dengan harga Rp 65 ribu per kilogram.

Dia mengatakan saat ini harga daging babi yang dijualnya masih tetap sama yaitu Rp 65.000 per kilogram.

Siberkreasi Class 2020 di Bali, Ajak Netizen Memahami Pentingnya Etika Menggunakan Internet

Cerita Staf Medis di China: Diludahi, Pakaian Pelindung Dirobek Pasien Diduga Derita Virus Corona

"Iya sepi sekali belakangan ini. Mungkin terpengaruh dengan babi yang mati mendadak itu," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved