Siberkreasi Class 2020 di Bali, Ajak Netizen Memahami Pentingnya Etika Menggunakan Internet

Siberkreasi menginisiasi program baru, yakni 'Siberkreasi Class' yang hadir untuk mengajak netizen Indonesia lebih memahami pentingnya etika di siber

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Karsiani Putri
Talk Show Be Social Media Peacemaker, di Rumah Sanur Creative Hub, Sanur, Denpasar, Bali, Senin (27/1/2020). Siberkreasi Class 2020 di Bali, Ajak Netizen Memahami Pentingnya Etika Menggunakan Internet 

Siberkreasi Class 2020 di Bali, Ajak Netizen Memahami Pentingnya Etika Menggunakan Internet

Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah dua tahun sejak diluncurkan pada 27-29 Oktober 2017 lalu di Jakarta, Siberkreasi telah berhasil mewadahi 103 lembaga/komunitas dari berbagai unsur.

Menjangkau 442 lokasi dengan lebih dari 185 ribu peserta aktif, yang dikemas dalam program-program sinergi, dan menyebarluaskan 73 buku seri literasi digital yang telah diunduh sebanyak 180 ribu kali.

Awal tahun 2020 ini, Siberkreasi menginisiasi program baru, yakni 'Siberkreasi Class' yang hadir untuk mengajak netizen Indonesia agar lebih memahami pentingnya etika di dunia siber, serta mampu memanfaatkan teknologi untuk memproduksi konten positif yang berguna bagi masyarakat luas.

Kegiatan Siberkreasi Class ini diselenggarakan Senin (27/1/2020), di Rumah Sanur Creative Hub, Sanur, Denpasar, Bali.

Geram Dituding Ubah Data Wikipedia, Rangga Sasana Laporkan Roy Suryo Ke Kekaisaran Sunda Empire

Cerita Staf Medis di China: Diludahi, Pakaian Pelindung Dirobek Pasien Diduga Derita Virus Corona

Dengan mengangkat tema 'Be Social Media Peacemaker', acara ini digelar dalam bentuk Gelar Wicara (talk show) dan loka karya (workshop) dengan menghadirkan banyak pembicara menarik.

Inisiasi tersebut tentunya tidak terlepas dari keadaan yang mulai cukup mengkhawatirkan, dengan masifnya perkembangan informasi dan teknologi yang tidak diimbangi pemahaman literasi digital.

Akibatnya, lahir mentalitas 'sumbu pendek' saat melihat berita di media sosial dan internet.

Masifnya perkembangan teknologi dan informasi ibarat pisau bermata dua, memiliki dua dampak, yakni positif maupun negatif.

Dengan masifnya perkembangan tersebut, tidak jarang muncul berbagai dampak negatif, seperti perpecahan yang disebabkan misinformasi hoax, dan cyber bullying hingga adanya berbagai penipuan secara daring.

Lipstik Mengandung Bahan Kimia Berbahaya Bagi Tubuh, Begini Cara Memilih Lipstik Aman

Real Madrid Gusur Barcelona dari Puncak Klasemen Liga Spanyol

Dengan ini, perlu ditingkatkan kemampuan masyarakat dalam penggunaan internet secara baik sehingga dampak negatif internet dapat lebih ditekan.

Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi merupakan gerakan sinergis yang mendorong pengguna internet atau netizen di Indonesia dalam menggunakan internet secara lebih bijak dan bertanggung jawab.

Gerakan ini diinisiasi beberapa kementerian, lembaga, komunitas atau organisasi, media dan juga private sector.

Menkominfo Johnny G Plate menyebutkan, terbentuknya gerakan Siberkreasi sebagai suatu program yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan literasi digital di era perkembangan internet dan teknologi yang semakin masif ini.

“Mereka terlibat dalam memberdayakan masyarakat dalam memahami perlindungan data, literasi digital, pengembangan kurikulum dan tata kelola ruang siber. Gerakan ini telah secara efektif bersama-sama dalam melawan hoax dan cyber bullying yang merajalela”, ujarnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved