Kewalahan, Petugas Kebun Raya Jagatnatha Jembrana Keluhkan Rangkap Pekerjaan
Pekerja ULP Kebun Raya Jagatnatha Jembrana mulai mengeluhkan adanya double job yang mereka tangani
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
Kewalahan, Petugas Kebun Raya Jagatnatha Jembrana Keluhkan Rangkap Pekerjaan
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Pekerja ULP Kebun Raya Jagatnatha mulai mengeluhkan adanya double job yang mereka tangani.
Akibatnya, mereka merasa pekerjaan merawat kebun yang terletak di jantung Kota Negara, Jembrana, Bali tersebut, tak maksimal.
Merespons keluhan itu, Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jembrana mengaku sedang melakukan pemetaan terkait pekerjaan ganda tersebut.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, ULP Kebun Raya Jagatnatha ini memiliki beberapa divisi.
Seperti pembibitan, perawatan dan kebersihan.
Namun untuk SDM, diakui oleh beberapa pekerja, terbatas.
Sehingga, kerap menjalankan kerja ganda, dan tidak dapat fokus pada satu bidang saja.
Menurut seorang petugas yang menolak disebutkan namanya, untuk perawatan kebun, seharusnya setiap pekerja itu difokuskan pada kerjaan sendiri-sendiri.
Misalnya pembersihan sampah, tidak dibebankan ke bagian pemeliharaan tanaman.
Apalagi, sarana dan prasarana sangat banyak.
• Cerita Naga Hengkang dari Lyla & Gabung Ada Band, Berawal dari Backing Vokal hingga Rasakan Sinergi
• Kabar Duka Legenda Basket LA Lakers Kobe Bryant & Putrinya Tewas dalam Tragedi Kecelakaan Helikopter
Bukan hanya tanaman dan landscape, tetapi juga kolam, rumah pembibitan, rumah kompos, kantor hingga wantilan.
Termasuk juga sejumlah toilet umum.
“Petugasnya terkadang merangkap. Ditambah lagi luasan lahan untuk memotong rumput tidak bisa selesai sehari,” ucapnya akhir pekan lalu.
Akibatnya, di beberapa titik kebun raya itu ilalang tumbuh menjulang.
Petugas mengaku kewalahan untuk menjaga tetap bersih dan tertata.
"Ya kewalahan karena belum selesai sudah mengerjakan itu. Atau mengerjakan ini, sudah ke yang lain lagi," bebernya.
Padahal sejak dibuka beberapa waktu lalu, kebun raya sudah dikunjungi banyak warga Jembrana.
Apalagi di akhir pekan.
Warga yang datang pun tidak hanya sekadar berekreasi, namun juga ingin melihat koleksi tanaman usada dan tanaman upakara.
Kebun Raya Jagatnatha memiliki luas sekitar 5,8 hektare.
Koleksi tanaman untuk obat dan upakara, cukup banyak.
Di antaranya tanaman koleksi usada sebanyak 26 suku, 45 nomor koleksi, 36 genus, tanaman koleksi upakara 38 suku, 101 nomor koleksi, 85 genus.
• Asah Bakat dan Minat Siswa, Its My School dan Gelasis Bersamaan di SMAN 7 Denpasar
• Rumah Industri Ganja Ditemukan di Bali, Polisi Ungkap Dikendalikan oleh Warga Negara Asing
Sedangkan tanaman koleksi endemik 48 suku, 103 genus, 124 spesies, 428 spesimen, pembibitan 62 suku, 174 genus, 162 spesies, 1.234 spesimen.
Kepala Dinas LH Jembrana, I Wayan Sudiarta menyebut, pihaknya masih melakukan pemetaan pekerja.
Saat ini ULP Kebun Raya memiliki sekitar 18 pekerja termasuk kepala ULP.
Pemetaan nanti berkaitan dengan, bagaimana kinerja para pekerja.
Dari sekian jam yang diberlakukan itu dapat mengerjakan apa saja.
"Kami masih maping. Jadi dari sekian jam dan luas wilayah itu bagaimana pekerjaannya," ungkapnya.
Sudiarta mengaku, persoalan ilalang yang cepat tumbuh itu, karena faktor musim hujan sehingga perlu pekerjaan kebersihan yang ekstra.
Dari luas 5,8 hektare itu, masih dilihat bagaimana pekerjaan karyawan. Sekaligus juga menangani areal pura yang juga ada tanaman dan landscape-nya.
"Makanya dari luas 5,8 hektare itu, kita lihat bagaimana pada musim hujan ini. Kita lihat dulu. Karena kita belum bisa menyimpulkan kurang atau seperti apa pekerjanya," pungkasnya.
(*)