Karya ring Pura Luhur Batukau

Puluhan Pemuda Ngayah Nuduk Sampah Selama Karya Agung Pengurip Gumi

Puluhan pemuda yang berasal dari sejumlah Sekaa Teruna (ST) memungut sampah pasca iringan melasti melewati Desa Wongaya Gede

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Puluhan pemuda yang berasal dari sejumlah Sekaa Teruna (ST) di Desa Wongaya Gede yang juga tergabung dalam Komunitas Bisa Terbiasa tampak sibuk memungut sampah pasca iringan melasti melewati Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali, Rabu (29/1/2020). Puluhan Pemuda Ngayah Nuduk Sampah Selama Karya Agung Pengurip Gumi 

Selama proses melasti, kata dia, sejumlah komunitas tersebut sudah diberikan jadwal atau wilayah masing-masing.

Pertama dari Wongaya Gede ada Komunitas Bisa Terbiasa bersama tim Hunter DLH Tabanan mereresik dari pura luhur hingga di Desa Buruan.

Ribuan Pemedek Iringi Pemelastian Karya Pengurip Gumi dari Pura Luhur Batukau

BREAKING NEWS - Melasti Karya Pengurip Gumi, Ribuan Warga Desa Setempat Siap Menyambut

Kemudian dari Simpang Desa Buruan akan bertemu komunitas lingkungan lainnya, Bakti Ring Pertiwi dan Komunitas Kebersihan DTW Jatiluwih.

Dari buruan akan menuju Wanasari.

"Di sana (Wanasari) kami akan bertemu lagi dengan komunitas lain yang sudah stand by di sana, seperti Wanasari Bersemi dan Trash Hero. Di sana kami juga akan melakukan pembersihan bersama-sama," jelasnya.

Selanjutnya, hingga di Kota Tabanan juga akan dibantu Gerakan Anak Peduli Sampah SDN 1 Mambang, Selemadeg Timur, (Gapsap) serta Forum Peduli Lingkungan Tabanan.

"Di Tabanan kami akan menginap dulu dan dilanjutkan esok harinya. Ketua [anitia juga selalu melakukan sosialisasi dan mengingatkan agar tetap menjaga keresikan jagat (kebersihan bumi)," tegasnya.

Selain komunitas, juga menggandeng siswa sekolah dan komunitas bank sampah se Kabupaten Tabanan.

Terlebih lagi, saat hari kedua (besok) volume sampah justru akan meningkat karena pemedek semakin bertambah.

"Ini kita akan menuju Pura Luhur Tanah Lot dipastikan jumlah sampahnya akan meningkat karena jumlah pemedek akan bertambah banyak lagi," jelasnya.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan setiap desa adat untuk menyiapkan fasilitas kebersihan, seperti tong sampah berbentuk kampil.

Sesuai pantuan, semua jalur sudah disediakan tempat sampah.

"Kami harap semua masyarakat sadar untuk menjaga alam bersama-sama," katanya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved