Hingga Akhir Januari 2020 Satpol PP Badung Pulangkan 17 Duktang Tanpa Indentitas

Hingga Akhir Januari Satpol PP Badung Pulangkan 17 Duktang Tanpa Indentitas, Wilayah Kecamatan Kuta Utara dan Petang Belum Lakukan Sidak

Istimewa
Aparat desa Unggasan, Kecamatan Kuta Selatan saat melakukan penertiban Duktang di Kantor Desa Unggasan, Rabu (29/1/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Usai pergantian tahun, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung, Bali terus melakukan penertiban penduduk pendatang (Duktang).

Bahkan di bulan januari 2020 ini, Satpol PP memulangkan sebanyak 17 penduduk pendatang yang tanpa identitas alias bodong.

Sidak penduduk pendatang pun langsung dilakukan oleh aparat desa setempat dengan menggandeng tim yustitusi Badung dari Satpol PP Badung.

Hanya saja hingga sekarang, di wilayah Kecamatan Kuta Utara dan Petang saja yang belum melakukan sidak duktang.

BREAKING NEWS Hasil Lab Negatif Virus Corona, Pramugari di Tabanan Sudah Dipulangkan

Virus Corona Melanda Wuhan, Hotel Bintang Lima di Kawasan Wuhan Ini Tetap Buka

Selain Dark Chocolate, 10 Makanan Sehat Ini Bisa Membantumu Meredakan Stres & Menenangkan Hati

Pelaksanaan sidak ini dilaksanakan untuk kewaspadaan dan diteksi dini dalam upaya pencegahan dini terhadap gangguan keamanan dan ketertiban umum.

Kepala Satpol PP Kabupaten Badung, IGAK Suryanegara pun tak menampik hal tersebut.

Ia mengaku penertiban duktang kini dilakukan oleh aparat desa terbawah dengan dibantu oleh Satpol PP Badung.

“Sudah kita lakukan penertiban. Hanya saja penertiban baru dilakukan di beberapa wilayah saja,” ujarnya Kamis (30/1/2020)

Pihaknya mengaku desa yang sudah melakukan penertiban penduduk pendatang yakni desa yang berada di wilayah kecamatan Mengwi, Kuta, Abiansemal, dan Kuta Selatan.

Sedangkan di wilayah Kuta Utara dan Petang belum dilaksanakan.

“Semuanya tidak berbarengan. Jadi bergantung anggaran yang ada disetiap desa termasuk dikelurahan juga,” jelasnya.

Pihaknya mengatakan, dari hasil sidak yang dilakukan, terkecuali di kecamatan Kuta Utara dan Petang pihaknya mengaku menemukan gepeng sebanyak 26 orang.

Selain itu juga terdapat puluhan penduduk pendatang yang tanpa identitas.

“Per Januari ini kita pulangkan 17 penduduk pendatang yang tanpa identitas. Mereka semua rata-rata berasal dari Jawa dan Sumba,” ucapnya.

Hanya saja penduduk pendatang lainnya yang tanpa identitas juga ada yang tidak dipulangkan lantaran mereka ada penjaminnya yang merupakan orang setempat untuk dijadikan pekerjanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved