Hujan Lebat dan Angin Kencang Iringi Melasti Karya di Batukaru, Belasan Ribu Pemedek Tetap Antusias

Selain itu, selama proses pemelastian ini juga tan wenang kewatangan. Artinya jalur ini tidak boleh dilalui jenazah, untuk semua umat tak terkecuali

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Iringan Melasti Karya Agung Pengurip Gumi saat melewati Jembatan Demung dan menuju Pura Luhur Tanah Lot, Kecamatan Kediri, yang terbuat dari Bambu, Kamis (30/1/2020). 

Di Pura Puseh Tengkudak, Beliau akan simpang dan mererepan. Kemudian keesokan harinya atau pada Sabtu (1/2/2020) dilanjutkan menuju ke Pura Luhur Batukau.

Untuk diketahui, sejak sehari sebelum Ida Bathara memargi atau Selasa (28 Januari) sore dari panitia akan ngemargian Tirta Pemarisuda Margi.

Artinya, memercikan Air Suci ke sepanjang jalur yang dilalui untuk membersihkan jalur dari segala noda dan kotoran.

Selain itu, selama proses pemelastian ini juga tan wenang kewatangan.

Artinya, untuk di jalur yang dilalui pemelastian atau pemargin Ida Bhatara ini tak boleh dilalui jenazah.

Jika semisalnya ada keluarga yang meninggal harus dibawa ke rumah duka, dimohon untuk tidak melalui jalur yang menjadi jalur pemelastian.

Ini berlaku untuk semua umat tak terkecuali.

Pihak panitia juga memohon dengan segala kepada semua masyarakat atau semua umat tak terkecuali. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved