Jorge Lorenzo Ungkap Alasannya Takut Naik Helikopter Setelah Tragedi Kobe Bryant

auh sebelum peristiwa nahas tersebut, mantan pebalap Yamaha, Ducati dan Honda ini memang tak pernah mau

Editor: DionDBPutra
istimewa/IG @motogp
Jorge Lorenzo saat umumkan pensiun dari MotoGP 

TRIBUN-BALI.COM- Mantan pebalap MotoGP, Jorge Lorenzo, mengungkapka alasannya takut naik helikopter.

Pria asal Spanyol ini menceritakan hal tersebut setelah tragedi yang menimpa legenda bola basket NBA, Kobe Bryant.

Ketakutan Lorenzo itu bukan setelah mendengar kabar Kobe Bryant meninggal dunia karena helikopter yang ditumpanginya mengalami kecelakaan.

Jauh sebelum peristiwa nahas tersebut, mantan pebalap Yamaha, Ducati dan Honda ini memang tak pernah mau naik helikopter.

Polisi Tangkap Penipu Putri Arab Saudi, Sita Mobil Jaguar, Alphard dan Dokumen Tanah

Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Kamis 30 Januari 2020: Untuk yang Berpasangan, Aries Harus Hati-hati!

Dunia MotoGP turut berduka atas kepergian Kobe Bryant. Legenda NBA ini tewas dalam kecelakaan helikopter di Calabasas, California, Amerika Serikat (AS).

Kecelakaan yang terjadi pada Minggu (26/1/2020) waktu setempat atau Senin dini hari WIB tersebut juga merenggut nyawa putri kedua Bryant, Gianna, dan tujuh penumpang lainnya.

Kejadian nahas itu pun turut mengundang perhatian Lorenzo, yang juga berduka atas kepergian Bryant.

Dia juga mengakui bahwa dirinya sudah sejak lama takut untuk naik helikopter.

"Saya tidak pernah menjadi penggemar helikopter, terlepas dari dinamisme dan kelincahan yang dimiliki oleh alat transportasi itu," kata Lorenzo, dilansir BolaSport.com dari Corsedimoto.

Lorenzo pun mengajak temannya untuk sebisa mungkin menghindari alat transportasi udara itu dan memilih moda lain apabila memungkinkan.

Dua Kali Uji Coba Lawan Persela Lamongan, Pelatih Beri Kesempatan Semua Pemain Bali United 

Hari Ini KPU Denpasar Gelar Seleksi Tertulis Calon PPK, Pelamar Didominasi Milenial

"Saya menghindarinya kapan pun saya bisa dan mendorong teman-teman saya untuk melakukan hal yang sama," ucapnya lagi.

"Hari ini alat transportasi itu menyebabkan korban lain, salah satunya adalah pemain terbesar dalam sejarah bola basket," tuturnya.

Menurut pria berusia 32 tahun itu, tragedi yang menimpa Kobe Bryant adalah contoh betapa rapuhnya helikopter sebagai alat transportasi.

"Itu adalah contoh lain tentang betapa rapuhnya kehidupan. Mari kita menikmati hidup ini selama kita bisa (dan menghindari naik helikopter sampai benar-benar aman)," ucapnya.

Lorenzo sepenuhnya sadar apabila penilaiannya soal helikopter tersebut dapat menimbulkan pertentangan bagi khalayak umum.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved