Mantan Istri Sule Meninggal

Fakta Hasil Otopsi Jenazah Lina, Meninggal karena Sakit hingga Kekhawatiran Pihak Keluarga Terjawab

Setelah dilakukan pemeriksaan otopsi dan labfor kematian Lina bukan karena adanya kekerasan maupun racun di dalam tubuh tetapi akibat penyakit

Penulis: Meika Pestaria Tumanggor | Editor: Rizki Laelani
YouTube Putri Delina
Momen saat Lina Zubaedah bersama putranya Rizky Febian menimang bayi. 

Erlangga menambahkan otopsi tidak menemukan penyumbatan pembuluh darah jantung serta gambaran serangan jantung yang akut.

"Belum dapat disimpulkan karena otot jantung sudah mengalami pembusukan," kata Erlangga.

3. Tidak ditemukan tanda kekerasan dan racun

Polisi memastikan bahwa kematian mantan istri komedian Sule, Lina Jubaedah karena penyakit yang dideritanya.

Karena, berdasarkan hasil otopsi dan laboratorium forensik, tidak ditemukan tanda kekerasan pada jenazah Lina Jubaedah.

"Setelah dilakukan pemeriksaan otopsi dan labfor, dapat dijelaskan bahwa kematian saudari Lina bukan karena adanya kekerasan maupun racun didalam tubuh akan tetapi akibat penyakit," kata Erlangga dikutip dari Kompas.com.

4. Penjelasan dokter forensik terkait lebam di tubuh Lina

Dokter spesialis forensik Rumah Sakit Sartika Asih Bandung, dr Fahmi Arif mengatakan, adanya lebam pada jenazah Lina sudah diartikan secara salah oleh berbagai pihak.

"Lebam diartikan secara salah. Mungkin dipikir lebam akibat kekerasan sehingga kita mengartikan lebam itu memar," ujar Fahmi di Mapolrestabes Bandung, Jumat (31/1/2020), dikutip dari Tribunnews.

Ia mengungkapkan, lebam pada jenazah adalah hal yang wajar pada umumnya.

"Padahal sangat beda. Lebam itu normal pada orang mati. Timbul 20-30 menit pascakematian. Kenapa lebam, karena ada daerah yang dialiri pembuluh darah kapiler namun berhenti darahnya karena sudah mati," jelasnya.

Menurutnya, sebelum seseorang meninggal dunia, kadar oksigen dan karbondioksida akan meningkat.

"Kondisi itu memberi pewarnaan pada kulit, normalnya red purple atau merah keunguan dan akan jadi gelap kalau ada mekanisme hipoksia," katanya.

"Artinya, sebelum mati, kadar oksigen sedikit dan karbondioksida meningkat," lanjut Fahmi.

Kemudian, Fahmi menjelaskan pengertian memar secara medis.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved