Mantan Istri Sule Meninggal
Fakta Hasil Otopsi Jenazah Lina, Meninggal karena Sakit hingga Kekhawatiran Pihak Keluarga Terjawab
Setelah dilakukan pemeriksaan otopsi dan labfor kematian Lina bukan karena adanya kekerasan maupun racun di dalam tubuh tetapi akibat penyakit
Penulis: Meika Pestaria Tumanggor | Editor: Rizki Laelani
"Memar (yang) itu karena pecahnya pembuluh darah di bawah jaringan kulit yang biasanya disebabkan kekerasan," ujarnya.
"Pengaturannya berbeda antara lebam dan memar. Pada memar, memang ada darah keluar di bawah kulit sedangkan lebam darahnya berhenti di pembuluh darah," jelas Fahmi.
Konferensi pers hasil autopsi kematian Lina Jubaedah di markas Polrestabes Bandung, Jumat (21/1/2020). (Tribun Jabar)
Biasanya, lebam tersebut memang akan muncul di sejumlah bagian tubuh seperti pada sekitar wajah hingga dada.
"Kalau ada hipoksia bisa tampak di bibir bahkan di kuku. Jadi pada jenazah ini tidak ada memar karena kekerasan."
"Fakta itu diketahui setelah pemeriksaan di sistem patologis, yakni melihat apakah ada resapan darah atau darah yang keluar dari pembuluh darah di daerah jaringan kulit, ternyata itu tidak ada."
"Jadi lebam ini bukan memar, normal terjadi pada orang meninggal," jelasnya.
5. Kematian Lina bukan tindak pidana
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga mengatakan, berdasarkan hasil otopsi, laporan yang dilayangkan Rizky Febian soal dugaan pembunuhan berencana terkait kejanggalan kematian ibundanya Lina Jubaedah tidak terbukti.
Hasil otopsi juga mengungkapkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan dan racun pada tubuh Lina.
"Dari hasil penyelidikan dan penyidikan dan alat bukti yang didapat terhadap laporan polisi soal dugaan tindak pidana pembunuhan dan atau pembunuhan sebagaimana dalam Pasal 338 junto 340 KUHP tidak terbukti karena peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana," ujar Erlangga, Jumat.
Dia mengatakan berdasarkan hasil otopsi diketahui kondisi jenazah dalam keadaan sudah membusuk dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Pada pemeriksaan organ dalam, ditemukan adanya gambaran penyakit darah tinggi yang kronis, hipertensi, batu pada saluran empedu, dan tukak lambung yang luas," kata Erlangga.
Dia menambahkan, pada pemeriksaan toksikologi yang dilakukan oleh labfor, pihak dokter tak menemukan adanya zat beracun di tubuh Lina.
"Sebagai simpulan, setelah dilakukan pemeriksaan otopsi dan labfor dapat dijelaskan bahwa kematian Saudari Lina Jubaedah bukan karena adanya kekerasan maupun racun di dalam tubuh Saudari Lina Jubaedah akan tetapi akibat penyakit," jelasnya.
6. Respon Sule terhadap hasil otopsi jenazah Lina