Tes SKD CPNS Buleleng Dilaksanakan 10 Februari 2020, Sebanyak 6.227 Orang Akan Menguikuti SKD Ini

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Jadwal tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2020 untuk Kabupaten Buleleng  akan dilaksanakan pada Senin (10/2/2020) hingga Kamis (13/2/2020).

Lokasinya, di BPSDM Provinsi Bali, Jalan Hayam Wuruk Nomor 152 Denpasar.

Kepala BKPSDM Buleleng, Gede Wisnawa dikonfirmasi Selasa (4/2/2020) mengatakan, jumlah peserta yang akan menguikuti SKD ini sebanyak 6.227 orang.

Mengingat jumlahnya yang cukup banyak, maka peserta yang mengikut tes dibatasi yakni 2.000 orang per harinya.

• Karena Virus Corona, Tak Ada Lagi Penerbangan dari Bali ke China Mulai Hari Ini

• Basarnas Bali Tingkatkan Koordinasi Dengan KSOP Benoa, Tangani Kapal Nelayan yang Tidak Lengkap

• Impor Dari China Ditutup, Bali Terancam Kekurangan Bawang Putih

"Dalam sehari itu juga dibagi menjadi lima sesi. Sesi pertama yang ikut 400 orang," jelasnya.

Seperti seleksi tahun sebelumnya, SKD saat ini akan menggunakan komputer atau Computer Assisted Test (CAT) yang dikelola oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Melalui sistem ini, Wisnawa menjamin materi tes tidak akan bocor.

Sementara terkait persiapan SKD, seperti administrasi peserta, gedung pelaksanaan tes, hingga petugas pelayanan untik peserta ujian sudah  mencapai 90 persen.

Sehari sebelum seleksi, Wisnawa mengaku akan kembali melakukan pengecekan kesiapan di BPSDM Bali.

"Seluruh peserta harus optimis dan yakin pada diri sendiri. Jangan percaya terhadap oknum yang mengiming-imingi lolos SKS tanpa tes, hanya dengan mengeluarkan uang," ucapnya.

Sementara Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana memastikan tidak ada intervensi dalam tahapan tes CPNS ini.

"Hasilnya nanti benar-benar murni dari kemampuan peserta. Tes akam dipantau ketat, dan hasilnya sangat transparan," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) memberikan jatah formasi CPNS 2020 untuk wilayah Buleleng sebanyak 358 Formasi.

Ratusan formasi itu akan ditempatkan sebagai tenaga pendidikan, kesehatan, dan teknis.

Dengan rincian tenaga pendidikan sebanyak 198, tenaga kesehatan, 99, dan tenaga teknis 61 formasi. (*)